Komunitas DLT Hadir Mendobrak Dinding Dogma ‘Pemangsa Anjing’


Tomohon, ME

Di Kota Sejuk, kini hadir dan mulai berkembang komunitas pencinta anjing ras, Dog Lovers Tomohon (DLT). Keberadaan komunitas ini sangat penting untuk mewadahi para pemelihara anjing ras yang ada di Kota Tomohon dan sekitarnya.

Ketua Komunitas DLT, Nick Polii menuturkan, kehadiran kelompoknya ini merupakan bentuk kreatifitas para penghobi anjing ras. Salah satu tujuannya, untuk mendobrak dinding dogma negatif tentang orang Tomohon terhadap hewan mamalia ini.

“Kami hadir di sini untuk menepis isu negatif tentang Pasar Eksrim Tomohon, yang kata mereka kita ini pemangsa anjing. Kami ingin menerobos dogma tersebut, yang diduga sengaja diciptakan oleh oknum turis asing tak bertanggung jawab,” ungkap Polii saat bersua dengan manadoexpress.co di Kelurahan Kakaskasen, Tomohon Utara, Senin Malam (14/11).

Dikatakannya, Ia menduga, keberadaan Pasar Ekstrim Tomohon telah dieksploitasi oknum turis asing untuk meraup keuntungan pribadi. Katanya lagi, oknum tersebut telah memperalat pedagang dan memanfaatkan salah satu produk ikon dari wisata Pasar Ekstrim, yakni anjing untuk dijadikan bisnis berkedok kepedulian.

“Ada turis yang diduga sengaja membayar seorang pedagang di Pasar Ekstrim untuk membakar anjing daganganya dalam keadaan hidup. Momen itu pun direkam lalu kemudian dijadikan alat oleh turis tersebut, agar dana proyek pemerhati hewan mulus mengalir di kantongnya. Sementara, warga Tomohon yang kena dampak negatif dari ulah oknum turis itu,” beber Polii yang juga Anggota di Satuan Reserse Narkoba Polres Tomohon.

Ditambakannya, pelitian dari AFMI (Animal Friends Manado Indonesia) menunjukan, 99 Persen anjing yang dikonsumsi di Tomohon, bukan peliharaan. “Jadi yang ada di Pasar Ekstrim itu, merupakan anjing-anjing liar berasal dari Gorontalo, Makassar dan daerah lainnya, kemudian dijual ke pedagang,” tandasnya.

Diketahui, DLT ini terbentuk berawal dari hobi sejumlah warga Tomohon yang sering kongko-kongko sambil membawa anjing ras peliharaannya. Dari situlah muncul ide bersama untuk berkomunitas yang kemudian diberi nama DLT. Komunitas ini sendiri mulai eksis beraktivitas sejak Bulan Agustus 2016 dan saat ini, sudah ada sekitar 180-an member di dalamnya. Adapun jenis anjing yang ada dalam Komunitas DLT, yakni Helder, Pitbull, American Bully, Golden Red River, Mini Pom, Siberian Husky, Chow chow, Pug, Bigel, Sihitzu, dan lain-lain, termasuk si lokal Mongrel Indonus. (hendar mokorowu)



Sponsors

Sponsors