Mawale Bicara Pandemi dan Kewarasan, Weol: Regulator Harus Tegas


Tomohon, MX

Persoalan Covid-19 dan efek yang ditimbulkan pada berbagai aspek kehidupan, terus menjadi perbincangan serius jaringan Mawale Movement. Selasa (14/4), diskusi kembali digelar dengan tema “Pandemi dan Kewarasan”.

Para akademisi, seniman, sejarawan, budayawan dari komunitas dan organisasi yang berjejaring di Mawale Movement, kembali memberikan catatan kritis, pemikiran dan masukkan di diskusi dalam jaringan (daring) via aplikasi Zoom yang dimoderatori Rikson Karundeng itu.

Sejumlah pemikiran yang mengemuka dalam diskusi ini, dijelaskan Director Mawale Cultural Center, Greenhill Weol. Menurutnya, diskusi tersebut membahas soal  manusia-manusia yang ingin tetap hidup melewati masa krisis yang sedang dihadapi kini.

Ditegaskan, kebijakan pemerintah akan sangat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat yang sedang menghadapi pandemi Covid-19.

“Pilihan-pilihan pihak penguasa akan berpengaruh bagi kehidupan manusia-manusia ini. Kesalahan pemilihan kebijakan oleh penguasa akan secara langsung berpengaruh pada hidup matinya manusia-manusia,” jelas Weol.

Menurutnya, dalam keadaan krisis semacam pandemi ini, pemerintah seharusnya mengambil kebijakan yang life-saving.

“Ekonomi yang melambat ataupun berhenti bisa dikembalikan, tetapi nyawa manusia tidak. Dalam melaksanakan kebijakan-kebijakan yang life saving, penguasa diharap tegas. Karena kadang kala melindungi kehidupan itu berarti melindungi manusia dari manusia yang lain,” katanya.

“Jika pemerintah kurang mampu tegas dalam masa krisis, maka manusia akan berhadapan dengan manusia lain,” sambung Weol.

Ia pun berharap, di masa pandemi Covid-19 ini, pemerintah bisa bersikap tegas demi melindungi masyarakatnya.

“Pemerintah seharusnya menjadi regulator yang tegas,” tandas Weol. (Anugrah Pandey)



Sponsors

Sponsors