15 Tahun Pimpin GMAHK-UKIKT, Yotam Bindowsano Dinilai Otoriter


Manado, MX

Persatuan Peduli Umat Advent menggelar aksi demo di depan kantor pusat sinode Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK), Jalan Sarapung, Kelurahan Wenang Utara, Kota Manado, Jumat (9/10). Massa menuntut agar Yotam Bindowsano turun dari jabatannya sebagai pimpinan GMAHK Uni Konfrens Indonesia Kawasan Timur (UKIKT).

Dari pantauan di lapangan, sedikitnya ada 10 tuntutan yang dilayangkan massa pendemo. Mosi tidak percaya kepada Yotam, penipu umat GMAHK, GMAHK adalah gereja bukan kerajaan, Yotam saatnya turun tahta, usir otoriter, penyalahgunaan wewenang, ambisi kekuasaan, Yotam uni pimpinan otoriter, uni timur bukan milik Yotam, dan pimpinan UKIKT bukan milik seorang Yotam.

Arce Menawan, Koordinator Lapangan (Korlap) Persatuan Peduli Umat Advent mengatakan jika demo yang dilakukan merupakan akumulasi kekecewaan umat yang kian bertambah akibat sikap otoriternya pimpinan sinode GMAHK-UKIKT, Yotam Bindowsano.

"Selama 15 tahun kepemimpinannya di kantor sinode GMAHK-UKIKT, 5 tahun terakhir ini Yotam Bindowsano sudah bersikap otoriter," kata Arce.

"Kita lihat, untuk pelayanan di Kabupaten Minahasa Tenggara, umat berkeinginan untuk melakukan pemekaran tapi selalu dihalang-halangi Yotam Bindowsano. Bahkan seperti pada 3 minggu yang lalu, para umat sudah memberitahu dengan resmi, dengan tujuan baik, demi pelayanan, tetapi dari pegawai kantor mengusir para umat advent ini," ungkapnya.

Lanjut dikatakannya, untuk itu Persatuan Peduli Umat Advent menyuarakan kepada  pimpinan devisi di Manila atau di negara Filipina, tolong dilihat uni konfrens di kawasan timur. Pimpinan di kawasan timur yang bernama Yotam Bidowsano harus dievaluasi, karena pimpinan uni wilayah timur ini menganggap kantor adalah kerajaan. 

"Kami berharap di KLB tanggal 26 Oktober 2020 nanti Yotam dapat dievaluasi kepemimpinannya," harapnya.

"Kantor sinode adalah pelayanan gereja bukan kerajaan. Bukan orang tuanya yang memberikan kepadanya. Kantor ini adalah milik umat, jadi tolong hormati kami sebagai umat," tutup Arce.

Sementara itu, pihak pengurus kantor Sinode GMAHK saat dikonfirmasi terkait aksi damai serta tuntutan yang dilakukan oleh Persatuan Peduli Umat GMAHK, belum mau memberikan keterangan dan klarifikasi terkait hal ini.

Aksi demo tersebut mengedepankan protokol Covid-19, dengan jumlah massa sekitar 50 orang. Puluhan petugas keamanan TNI/Polri dari gabungan Polsek dan Koramil ikut mengamankan aksi damai tersebut. (Sylvester Setlight)