Tak Jamin Keyamanan Warga, DPRD Sulut Kritisi Pihak Citraland


Manado, MX

Pihak Citraland dinilai tak mengindahkan kenyamanan warga yang tinggal di kawasan tersebut. Hal ini terungkap di meja hearing Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut), Senin (8/3), di ruang rapat kantor DPRD Sulut.

Warga mengungkapkan ada beberapa persoalan menyangkut kenyamanan mereka sebagai konsumen. Termasuk terkait keamanan.

"Saya ingat sewaktu ada debat calon wali kota Manado (2020, red) terjadi pencurian di tiga rumah. Kebetulan yang di belakang rumah saya itu Ketua KPU Tomohon. Yang kehilangan itu ada di samping kanan saya. Dia kehilangan 6 juta rupiah dan emas," kata warga yang hadir.

Selain masalah keamanan, warga juga mengeluhkan soal lingkungan hidup. Terjadi longsor yang mengakibatkan korban jiwa.

"Saya ingat kepala teknis waktu itu Pak Cris dari Surabaya. Saya bilang ke Pak Cris, kalau bisa diperbaiki soal cuting. Supaya tidak makan korban. Sekitar tahun 2011. Saya minta bagian teknis itu harus betul-betul. Jangan hanya mengincar penjualan tapi mengabaikan keselamatan. Apakah IMB (izin mendirikan bangunan) ini hanya main kucing-kucingan. Kenapa dikeluarkan. Saya minta supaya menyelesaikan, dan kalau bisa harus ada security karena jangkauannya terlalu jauh. Itu salah satu masalah keamanan," terangnya.

Wakil Ketua Komisi IV DPRD Sulut, Careig Naichel Runtu mengungkapkan, pemanggilan pihak Citraland dalam hearing karena ada persoalan aduan yang warga sampaikan ke DPRD Sulut. Masalah lingkungan hidup dan tenaga kerja.

"Kemarin terjadi pemecatan terhadap 22 naker (tenaga kerja), terutama security dalam kompleks Citraland. Saat itu saya yang fasilitasi. Karena kebetulan saya anggota dewan Minahasa, sehingga bisa diselesaikan. Saya harap nanti tidak ada like and dislike," kata Runtu.

Kemudian diharapkan ke pihak Citraland agar memperhatikan masalah lingkungan hidup. Hal itu karena pemilik rumah ingin tinggal dengan nyaman.

"Kalau pimpinan tidak mampu menyelesaikannya, saya minta silahkan mundur karena menyangkut perumahan itu ada undang-undang," tegas Runtu.

Dalam hearing antara warga dan Citraland didapati beberapa kesepakatan. Ada sejumlah hal yang disetujui pihak Citraland untuk ditindaklanjuti. Itu diperkuat dengan tanda tangan bersama. Baik itu persoalan lingkungan maupun keamanan.

"Ini memang ada komunikasi yang agak terputus. Ada beberapa yang sudah kita rencanakan untuk dikerjakan sebenarnya. Yang disepakati tadi kita bisa langsung jawab karena sudah kita rencanakan. Ada beberapa yang terdampak bencana, pagar roboh, salurannya tergerus dan segala macam. Kita pasti akan selesaikan. Dalam kesepakatan sudah kita sepakat akan dikerjakan kapan," ungkap General Manager Citraland, Sofyan Khabib.

Terkait para pekerja security yang terungkap tidak dibayar sesuai dengan upah minimum provinsi, menurutnya sudah diklarifikasi.

"Terjadi berita hoaks selama ini bahwa kita sebenarnya membayar sesuai dan BPJS kita juga memberikan. Jadi kita sudah menerima masukan, akan kita kerjakan. Tapi ada yang dikerjakan sendiri, ada yang harus dilakukan pihak lain," katanya. (Eka Egeten)



Sponsors

Sponsors