Silangen: Winsulangi Sumber Inspirasi, Pejuang Kesejahteraan Masyarakat


Manado, MX
Untaian lagu Gugur Bunga disenandungkan saat Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut), Alm. Winsulangi Salindeho disemayamkan. Rasa kehilangan pun terlukis dalam wajah para pelayat duka ketika jenazah putra terbaik Bumi Nyiur Melambai ini tiba di Gedung Cengkih. 
 
Ketua DPRD Sulut Fransiskus Andi Silangen pun bertindak sebagai inspektur upacara. Dalam kata-kata pelepasan, Silangen menuturkan kasih sayang Tuhan Yesus terlihat selalu menyertai keluarga dan rasa cinta masyarakat terus mengalir.
 
"Di hari ini sungguh luar biasa. Selama ibadah pelepasan yang dilakukan di dewan, hari ini yang paling penuh. Protokol Covid-19 pun tetap terlaksana karena ruangan ini (ruang paripurna, red) bisa menampung 600 orang minimal masih tercapai. Ini menandakan kecintaan orang-orang. Ini hari terakhir melihat jasad, sapaan akrab Bu Winsu. Kalau di sini saya menganggap sebagai orang tua dan semua anggota dewan memanggil Bu Winsu," kata Silangen, Rabu (18/8) di ruang rapat paripurna DPRD Sulut.
 
Ia menambahkan, Winsulangi Salindeho sudah tidak bersama-sama di Dewan Provinsi Sulut. Padahal mereka masih membutuhkan gagasan, komitmen kerja darinya yang sungguh luar biasa, yang ditunjukkannya selama satu tahun sepuluh bulan.
 
"Saya juga mengenal dekat dengan beliau setelah dipercaya sebagai anggota DPRD Sulut. Yang selama ini saya hanya mendengar kiprah beliau dan melihat latar belakang kehidupan beliau sangat paripurna. Birokrat yang dimulai dari kepala bagian di provinsi Sulut. Beberapa kali menduduki jabatan-jabatan di kabupaten, provisi terus dilengkapi terakhir menduduki tempat dewan yang terhormat ini. Sehingga tidak berlebihan bahwa anggota dewan, terlebih masyarakat di Nusa Utara merasa kehilangan," lanjutnya.
 
Ditambahkannya, Winsulangi Salindeho adalah wakil rakyat yang kritis dan selalu memperjuangkan aspirasi masyarakat, terlebih khusus di Nusa Utara.
 
"Begitu banyak testimoni dari teman-teman dewan dan saya sendiri. Di awal paripurna saya ingat itu Pak Gubernur hadir, ada satu kalimat yang disampaikan waktu interupsi. Dia bilang, Sulut bukan cuma daerah daratan, ada daerah kepulauan, tolong diperhatikan," ungkapnya.
 
"Karena waktu itu Bu hanya membaca di lembaran yang satu anggaran cuma sekitar tujuh puluh lima juta untuk pemeliharaan, tidak dapat lihat di lembaran berikut pembagunan insfratruktur yang dialokasikan sekitar delapan belas miliar. Itu juga ada jalan yang Bu aspirasikan," lanjutnya.
 
Dikatakannya, untuk mengkritik pemerintah bukan dengan walk out. 
 
"Hadir sampaikan aspirasi dan berikan jalan keluar. Selain itu Bu rajin beribadah. Di DPRD Sulut ada kegiatan ibadah yang dilaksanakan hari Senin. Kalau dia tidak hadir, beliau WA ke saya. Pak ketua hari ini saya tidak ibadah. Itulah pribadinya. Sekarang ini Bu Winsu sudah di sorga dan sehari-hari Bu Winsu bisa mencairkan suasana," tuturnya.
 
"Bu Winsu sumber inspirasi bagi teman-teman yang dipercayakan menjadi pejuang kesejahteraan masyarakat dan menjadi contoh yang baik. Bangsa dan negara, Sulut dan dari kepulauan merasa kehilangan atas kepergian beliau," tandas Silangen. (Eka Egeten)



Sponsors

Sponsors