Bank SulutGo Bertanggung Jawab di Kasus Skimming, Pepah Cs Diapresiasi


Manado, MX
Upaya mengatasi kasus kejahatan perbankan (Skimming, red) dapat diselesaikan direksi dan jajaran Bank Sulut Gorontalo (SulutGo). Pergantian uang nasabah pun dilakukan. Kinerja Pepah Cs diapresiasi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut).
 
Hal tersebut diungkap Anggota DPRD Sulut Amir Liputo, Senin (7/11), saat rapat pembahasan Rancangan Anggaran Pendapat dan Belanja Daerah (APBD) 2023 antara Badan Anggaran (Banggar) DPRD Sulut dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Sulut, di ruang rapat Paripurna DPRD Sulut. Ia mengatakan, sebagai wakil rakyat berterimakasih atas kinerja yang dilakukan.
 
"Luar biasa bank ini mengganti kerugian nasabah yang kemarin hari bermasalah dengan skimming ATM dan sebagainya, sedangkan bank lain tidak melakukannya. Hal ini meningkatkan kepercayaan nasabah untuk berdeposito di bank SulutGo," kata Liputo.
 
Ia mengatakan, skimming adalah kejahatan perbankan dari orang luar, tapi Bank SulutGo mau mengambil resiko, itu menimbulkan kepercayaan.
 
"Sementara saya tidak menyebutkan bank lain, karena ini kejahatan bukan kelalaian bank, nah mereka pada posisi bukan seperti Bank SulutGo. Menjadi pertanyaan saya bagaimana manejemen menangkap itu? Kepercayaan meningkat. Di samping memperbaiki anjungan-anjungan yang ada tetapi bagaimana meningkatkan kemauan masyarakat Sulut, untuk menaruh uangnya di bank ini," tandasnya.
 
Hal yang sama dikatakan Anggota DPRD Sulut Arthur Kotambunan. Menurutnya, masyarakat boleh bangga, kepercayaan masyarakat meningkat, kalau bank-bank tidak membayar uang nasabah terkait kasus skimming.
 
"Kita harus berbangga karena bank SulutGo boleh membayar kerugian nasabah. Kami berbangga atas kebijakan yang dilakukan direksi dan jajarannya," kata Kotambunan.
 
Sementara itu, Direktur Utama Bank SulutGo Revino Pepah mengatakan, persoalan skimming, bank telah mengganti semua ATM dengan kartu yang harus menggunakan chip.
 
"Ini memang kita sudah mengganti kartu ATM Macnetic Stripes. Kenapa masih menggunakan kartu ini, karena kita salah satu bank pembayar gaji PNS. Jadi untuk penggunaan chip maka pergantian kartu memerlukan biaya yang kita gunakan kepada pemegang kartu ATM," kata Pepah.
 
Ia menambahkan, dengan kejadian skiming, Bank SulutGo telah memaksakan kepada seluruh pemegang kartu ATM harus menggunakan kartu dengan jenis chip. 
 
"Ini awalnya kita edukasi. Setelah kejadian ini mau tidak mau kita harus paksakan harus menggunakan chip. Sehingga sekarang seluruh ATM kita sudah tidak ada pengambilan dengan kartu Macnetic Stripes. Skimming bisa diminimalisir setiap ATM dengan kantor cabang mengecek kembali," ujarnya.
 
Lebih lanjut dijelaskan, total kerugian yang diganti Bank SulutGo sebesar Rp 3,1 miliar kepada nasabah. Proses penggantian dengan mengukur kemampuan dari aspek resiko dan juga menyangkut reputasi. 
 
"Bank SulutGo adalah bank kecil, kalau seperti bank-bank besar menunda pembayaran, resiko reputasinya tidak terlalu berdampak. Kita kalau bank kecil, saat kita menunda suatu kebijakan, ini berdampak resiko reputasi dan kami memilih itu sebagai kerugian merupakan resiko dari bank dan reputasi itu tidak nampak," tandasnya. (Eka Egeten)



Sponsors

Sponsors