FFW, SMA Negeri 3 Tondano Siap Tampilkan Wajah Sekolah Budaya


Tondano, MX
Pusat Kajian Kebudayaan Indonesia Timur (Pukkat) bersama Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 3 Tondano, tengah serius mempersiapkan kegiatan Festival Film Wanua (FFW) yang akan dihelat Senin, 30 Januari 2023.
 
Selasa (24/1/2023), terlihat Kepala Sekolah Drs. Deny J. M. Pakasi, M.Kes., Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Willem Yamrewaf, S.Pd., dan sejumlah staf, bersama tim Pukkat, serius mempersiapkan lokasi kegiatan di SMA Negeri 3 Tondano, Desa Kembuan, Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa. 
 
"Untuk kesiapan, kita akan koordinasi dengan pihak terkait dari Pukkat. Sementara ini menjelang hari pelaksanaan, kita mempersiapkan hal-hal yang terkait dengan pelaksanaan acara," kata Kepala Sekolah Deny J. M. Pakasi. 
 
Selain itu, menurutnya berbagai persiapan lain untuk membuat kegiatan ini meriah dan menarik, juga telah dilakukan. 
 
 
"Jadi ada beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang terkait dengan kegiatan ini, kita persiapkan untuk mengisi acara di hari H. Ini untuk memberi warna tersendiri bagi SMA Negeri 3 Tondano sebagai sekolah budaya," ucap Pakasi. 
 
Kepada wartawan, Pakasi juga sempat menyatakan jika pihaknya sangat mengapresiasi kegiatan ini. 
 
"Program ini bagus untuk pembinaan anak-anak, jadi harus kita siapkan. Ini untuk pemenuhan kompetensi anak-anak. Siapa tahu lewat program ini anak-anak mau tertarik dan bisa sukses di masa depan," katanya. 
 
Festival Film Wanua diyakini bisa menjadi wadah penyaluran minat, bakat dan kemampuan siswa. 
 
"Siapa tahu mereka bukan hanya bisa, tapi suka dengan kegiatan ini. Kalau bisa, semua mungkin bisa. Tapi yang kita mau cari adalah anak-anak yang suka," ujarnya. 
 
Pakasi pun menegaskan, akan memberikan dukungan penuh bagi suksesnya kegiatan ini.
 
"Jadi lewat momen ini, sebagai satuan pendidikan kita harus mensupport. Ini bagian dari pembentukan profil pelajar Pancasila," tegasnya.
 
"Kita harapkan ke depan menjadi insan-insan yang memiliki kompetensi, berkarakter, memiliki akhlak mulia, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Dan dengan modal ini mereka diharapkan ke depan dalam standar kompetensi lulusan, punya daya saing. Bukan hanya daya saing lokal, tapi global," terang Pakasi. 
 
Diketahui, Pukkat didukung Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), lewat Program Sinema Mikro menggelar sebuah rangkaian kegiatan festival film sebagai wadah ekspresi, apresiasi dan edukasi. Festival film ini diberi tema: “Festival Film Wanua” (FFW).
 
FFW merupakan rangkaian kegiatan yang terdiri dari: sosialisasi dan pendataan sineas, komunitas film dan karyanya, penulisan buku profil filmmaker atau komunitas film dan materi karyanya, pemutaran film dan diskusi keliling di enam lokasi berbeda di tanah Minahasa, seminar film yang membahas tentang proses kreatif, isi dan tema film, kemudian puncak festival yang akan dijadikan ruang apresiasi dan launching buku. (Reinhard Loris) 
 
 
 



Sponsors

Sponsors