Keluh masyarakat meletup. Kemacetan di Jalan Rayun, Walian, Tomohon Tengah, jadi pemantik. 

 

"Setiap hari selalu baku dapa deng macet di jalang ini," kata Wan Lantang, salah seorang pengendara bermotor, Jumat (27/01).

 

Kondisi lalu lintas yang padat merayap tak hanya dipicu oleh banyaknya volume kendaraan yang melintas. Ada juga beberapa faktor penyebab terjadinya kemacetan. Salah satunya adalah kendaraan yang parkir di lokasi tak semestinya.

 

Menurut warga, di jalan ini sering dijumpai mobil yang parkir di bahu jalan yang notabene adalah salah satu akses menuju ke pusat perkantoran. Ke Kantor Wali Kota Tomohon, Polres, Lembaga Pemasyarakatan/Pembinaan, Kejari, dan perkantoran lainnya. 

 

"Para pengendara itu parkir sembarangan  dikarenakan keterbatasan lahan parkir dan supaya praktis. Akhirnya parkir sembarangan menjadi solusi, karena sudah malas mencari tempat parkir jauh dari lokasi yang ingin dituju," ujar Lantang. 

 

"Parkir sembarangan memang sudah dari dulu terjadi yang kini menjadi budaya atau tradisi yang sudah dianggap wajar dan tidak masalah," sambungnya.

 

Merujuk pada masalah ini, ia meminta harus ada perhatian dari pemerintah untuk bertindak tegas kepada pengguna jalan yang parkir sembarangan. Peran masyarakat pun dibutuhkan.

 

Ia berpendapat, perlu ada kesadaran diri dan upaya meningkatkan nilai-nilai norma yang mencerminkan budaya Indonesia yang baik. 

 

"Diharapakan masyarakat dapat bijak dalam bertindak. Kalaupun di lokasi tersebut tidak memiliki rambu lalu lintas dilarang parkir, sudah seharusnya masyarakat tidak parkir sembarangan di bahu jalan yang aktif dilintasi kendaraan bermotor. Apalagi bisa mengakitbatkan kemacetan hingga berjam-jam," tandasnya. (Indrajid Bryan Bachdar)