Maestro Kawasaran Berpulang, Ratusan Waraney Hantar ke Tempat Peristirahatan Terakhir


Tomohon, MX
Acara pemakaman tokoh budaya Minahasa, almarhum Albert J. Poluan, di rumah duka  Paslaten Satu, Kecamatan Tomohon Timur, Kota Tomohon, Jumat (26/5), dipadati ratusan warga. 
 
Selain keluarga, tampak hadir para kerabat dan teman almarhum, aktivis masyarakat adat, pegiat budaya dan juga berbagai tumpukan Kawasaran  dari wilayah adat Tonsea, Tombulu, Tontemboan, dan Tolour. 
 
Almarhum yang dikenal sebagai Maestro Kawasaran, dan biasa disapa Opa Berto, merupakan sosok yang sangat menginspirasi banyak khalayak pegiat budaya. Baik kaum tetua, bahkan muda-mudi yang ada di Minahasa.
 
Ikut mengantar Om Bert ke pemakaman, sejumlah    budayawan dan tokoh ormas di antaranya, Tonaas Rinto Taroreh, Tonaas Supit Pontoh Karundeng, Tonaas Marthen Keles, Tonaas Jhein Taroreh, Tonaas Chandra Lala, Tonaas Meidy Runtuwene, Tonaas Diamon Kojongian, Tonaas Hery Poluan, Tonaas Riri Lempoy, Lexy Rapar, Audy Malonda, para aktivis pegiat budaya di antaranya, Rafael Taroreh, Joshua Wajong, Gerard Tiwow, Rikson Karundeng, Almontana Paat, Rudolfo Rafael Tumewu.
 
"Saya hadir turut memberi penghormatan terakhir, sekaligus mengenang jasa Opa Berto bagi kaum muda yang aktif dalam Kawasaran," ucap Rafael, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) yang juga seorang penulis sejarah.
 
"Beliau yang kami kenal merupakan sosok yang sangat memotivasi bagi kalangan muda, juga sebagai pemantik kaum muda dalam berbudaya. Saya harap teman-teman pemuda dapat mencontoh spirit dari sosok Opa Bert," tandasnya. (Reinhard Loris)
 



Sponsors

Sponsors