Penuh Perjuangan, Jonathan Gilbert Tanjawa Langkahi Putra Wagub Sulut Menuju IKN


Airmadidi, MX
Praktik nepotisme sering terjadi di beberapa daerah di Indonesia, tapi kisah kali ini memperlihatkan hal itu tidak berlaku di Sulawesi Utara.
 
Patahkan pola pikir banyak orang bahwa siapapun akan kalah dengan "orang dalam" atau yang memiliki koneksi, Jonathan Gilbert Tanjawa langkahi putra Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw, dalam seleksi calon Paskibraka tingkat pusat tahun 2024. Hal ini membuat kepercayaan publik kepada pemerintah meningkat.
 
Usaha dan doa membawa Jonathan Gilbert Tanjawa mewakili Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjadi calon Paskibraka terpilih tingkat pusat tahun 2024, sekaligus siswa pertama yang mewakili Sulut untuk melangkahkan kaki di Ibu Kota Nusantara (IKN).
 
Sebanyak 76 dari total 153 ribu pelajar di Indonesia dinyatakan lolos tahap rekrutmen dan seleksi calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Tingkat Pusat 2024. Mereka akan ditugaskan di IKN, Kalimantan Timur, pada 17 Agustus 2024.
 
Selasa (25/6), Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) RI, Rima Agristina mengatakan calon Paskibraka dari kalangan pelajar SMA dan sederajat itu direkrut sejak Maret 2024 dari 38 provinsi. Mereka mewakili 514 kabupaten/kota. 
 
Jonathan Gilbert Tanjawa merupakan bagian dari 76 pelajar yang lolos tahap seleksi Paskibraka tingkat pusat.
 
Dalam pernyataannya kepada media, Jonathan yang biasa disapa Jona mengungkapkan rasa terima kasih yang begitu besar kepada Tuhan dan kedua orang tuanya, karena bisa sampai di tahap ini. la juga merasa bangga karena untuk pertama kalinya menjadi Paskibraka nasional utusan Sulut yang nantinya akan bertugas mengibarkan bendera pusaka di IKN. 
 
"Saya berterimakasih kepada Tuhan yang sudah mampukan saya, juga mama dan papa sebagai support system terbaik saya, sehingga boleh sampai di tahap ini," kata Jona, Rabu (26/6). 
 
Tayangan televisi tentang Pengibaran Bendera Pusaka di istana negara setiap 17 Agustus oleh Paskibraka, memunculkan minat Jona untuk menjadi Paskibraka.
 
"Dari kacili dulu lia-lia di televisi, wah keren. Kita juga suka mo jadi bagitu. Pas pe maso SMA, pe tau ada ekstra kurikuler Paskib, kita langsung iko itu," ujarnya.
 
"Langsung iko samua latihan yang berat skali, pulang-pulang malam, baju dari bersih sampe ba peca-pece. Orang-orang kira joh baru pulang dari kobong, bukang dari skolah. Padahal kita sekolah di Unklab. Dan puji Tuhan, boleh sampe di tahap ini," sambungnya.
 
Baginya, ini langkah penting untuk meraih apa yang ia cita-citakan. 
 
"Ini merupakan langkah awal, karena kita ada cita-cita mo maso Akademi Militer (Akmil). Kiranya Tuhan Yesus mampukan," tutupnya.
 
Keberhasilan Jona tentu tidak lepas dari usaha dan doa dari kedua orang tua, bersama seluruh orang terdekatnya.
 
Selaku orang tua, Rio Tanjawa mengungkapkan rasa syukurnya kepada Tuhan atas prestasi serta kerja keras anaknya, sehingga berbuah manis.
 
Proses yang dilewati Jona sebelum mengikuti seleksi tingkat kabupaten begitu panjang dan tidak mudah. Mulai dari bangun pagi, sebelum berangkat sekolah ia wajib melakukan latihan fisik. Ketika lolos seleksi tingkat kabupaten, ia belajar tentang kewarganegaraan dan lebih giat lagi melakukan rutinitas untuk mengasah kemampuannya sampai lolos seleksi di tingkat provinsi. Kerja keras dan usahanya mungkin yang membawa Jona sampai di titik ini.
 
"Tidak ada orang tua yang tidak bangga dengan pencapaian anaknya. Apalagi dengan usaha dan kerja keras dari Jona sendiri yang membuahkan hasil luar biasa," ungkap Rio.
 
"Seluruh keluarga dan orang-orang terdekat sangat bangga, karena Jona berhasil melewati seleksi demi seleksi," sambungnya.
 
Rio berterima kasih kepada pihak pemerintah, Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut, Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Utara, serta instansi terkait yang sudah memfasilitasi anaknya.
 
Rio juga berterima kasih dengan keputusan dari panitia yang bersifat murni, tanpa diskriminasi dari pihak manapun dan percaya bahwa hasil yang diterima dari panitia bersifat mutlak, tidak bisa diganggu gugat.
 
Nancy Geiller, ibu dari Jona juga memberikan nasehat untuk anaknya agar tetap andalkan Tuhan, rendah hati dan utamakan kejujuran, karena itu spirit utama untuk meraih kesuksesan.
 
Informasi yang diterima media ini, sampai sekarang dukungan serta ucapan dari masyarakat membanjiri sosial media Jonathan Gilbert Tanjawa.
 
Suatu kebanggaan bagi masyarakat Wanua Kema, Kabupaten Minahasa Utara, karena Jona orang pertama yang menjadi calon Paskibraka terpilih tingkat pusat tahun 2024.
Hal ini membentuk opini masyarakat bahwa tidak ada diskriminasi dari seorang pejabat publik manapun dan semua anak bisa memiliki hak yang sama seperti Jona. (Benhard Holderman)