KPU Sulut Gelar Penyuluhan Hak Politik Bagi Penyandang Disabilitas


Manado, MX

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Utara (Sulut),  mengadakan penyuluhan tentang hak-hak politik penyandang disabilitas di Grand Whiz Megamas, Manado, dengan fokus pada aksesibilitas dan nondiskriminasi dalam Pilkada 2024. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk penyandang disabilitas sebagai peserta utama. Rabu, (11/9). 

Ketua KPU Sulut, Kenly Poluan, membuka acara dengan rasa syukur atas kesempatan menyukseskan Pilkada serentak 2024 yang akan memilih gubernur, wakil gubernur, bupati, dan wali kota di 15 kabupaten/kota di Sulawesi Utara. Poluan menekankan pentingnya pemimpin yang akan mempengaruhi kebijakan, termasuk perlindungan hak-hak penyandang disabilitas.

"Tahapan Pilkada, termasuk pemutakhiran data pemilih, juga tengah berlangsung," kata Poluan.

Meidy Tinangon menekankan pentingnya kesadaran hak politik bagi penyandang disabilitas, yaitu hak memilih dan dipilih.

"Mengingatkan pentingnya memastikan terdaftar di Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk menghindari kesalahan data," tutur Poluan.

Awaluddin Umbola menyoroti pentingnya keterlibatan penyandang disabilitas sejak 2015, terutama dalam memberikan masukan terkait aksesibilitas TPS.

"Keterlibatan penyandang disabilitas tidak hanya sebagai pemilih, tetapi juga sebagai penyelenggara pemilu," tegas Umbola.

Meidy Malonda menutup pengarahan dengan ajakan agar seluruh masyarakat, termasuk penyandang disabilitas, aktif berpartisipasi dalam demokrasi. Malonda menegaskan bahwa hak berpartisipasi dalam pemilu adalah milik semua warga negara.

Sejumlah narasumber turut memberikan materi, seperti Donny Rumagit dari Bawaslu Sulut yang memaparkan pengawasan hak politik penyandang disabilitas, Victor Rotty dari DKPP memaparkan mengenai peran disabilitas dalam Pilkada, serta Carla Christy Gerret dari Komisi Informasi Sulut tentang keterbukaan informasi publik bagi penyandang disabilitas, Hofni Timpalen dari Widyaprada Ahli Muda memaparkan mengenai peran organisasi disabilitas dalam pesta demokrasi. Muh Subhan Langga memaparkan mengenai pemenuhan hak bagi penyandang disabilitas, Steven Kowaas dari Pusat Pemilihan Umum Akses Disabilitas Sulut juga memaparkan aksesibilitas TPS dan alat bantu coblos.

Acara ditutup oleh Meidy Malonda yang mengajak semua pihak untuk terus menjaga integritas dan semangat demi Pilkada 2024 yang inklusif dan adil.

Kegiatan ini menegaskan komitmen KPU Sulut dalam mewujudkan pemilu yang inklusif, memberikan akses penuh bagi penyandang disabilitas untuk berpartisipasi dalam proses demokrasi. (Eka Egeten)