Roket dari Gaza Tewaskan Tiga Warga Israel

Indonesia Minta PBB Cegah Serangan Balasan Israel


TIGA warga Israel tewas saat roket menghantam gedung tingkat empat di kota Kiyrat Malachi, Kamis (15/11) pagi. Mereka adalah korban pertama dari pihak Israel sejak pembunuhan pemimpin militer Hamas di Gaza Rabu lalu.

Sementara itu 11 warga Palestina, termasuk anak-anak, tewas akibat operasi militer Israel. Polisi mengatakan sejak pembunuhan pemimpin militer Hamas, 130 roket ditembakkan ke Israel.

Ratusan roket ditembakkan ke arah Israel oleh militan di Gaza dan Israel melakukan sejumlah serangan udara dalam bentrokan lintas perbatasan dalam beberapa minggu terakhir.

Israel mengatakan kepala sayap militer Hamas, Ahmed Said Khalil al-Jabari yang meninggal saat mobilnya terkena serangan di kota Gaza, dianggap bertanggung jawab atas semua serangan dari Gaza dalam sepuluh tahun terakhir.

Tiga warga Israel - dua wanita dan seorang pria- tewas saat roket menghantam atap gedung di Kiryat Malachi, yang terletak sekitar 25 kilometer di utara Gaza. Tiga orang lainnya, seorang anak laki berusia empat tahun dan dua bayi, terluka, kata kementrian luar negeri Israel.

Penduduk yang tinggal di gedung itu diperingatkan melalui sirene tentang kemungkinan serangan namun tidak punya cukup waktu untuk menyelamatkan diri, menurut sejumlah laporan.

Setelah malam yang relatif cukup tenang, bentrokan kembali pecah pada Kamis pagi (15/11), kata wartawan BBC di Gaza, Jon Donnison.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Israel Israel Katz mengatakan kepada BBC "bila serangan tidak berhenti, Israel juga akan mencari sasaran (pemimpin Hamas) Ismail Haniyeh."

Mengomentari serangan yang menewaskan pemimpin militer Jabari, Hamas mengatakan akan "membuka gerbang neraka" bagi Israel.

Di kota Gaza, banyak orang yang berkumpul untuk menghadiri pemakaman Jabari dan bertekad untuk melakukan serangan balasan.

Indonesia Minta PBB Cegah Aksi Militer Israel ke Gaza

Pasca serangan Gaza ke Israel, Indonesia justru meminta agar Dewan Keamanan (DK) PBB bertindak untuk mencegah aksi militer Israel ke Gaza. Israel sendiri disebut sedang merencanakan serangan balasan atas insiden tewasnya tiga warganya oleh rudal gerilyawan Palestina.

"Indonesia mendesak DK PBB untuk mengambil langkah cepat dan nyata dalam upaya mengembalikan situasi yang kondusif di kawasan," kata Menlu Marty Natalegawa dalam siaran pers, Kamis (15/11).

Merujuk pada sidang darurat DK PBB yang telah diadakan pada 14 Nopember 2012, Marty menyerukan agar DK PBB, sesuai dengan mandat di bawah Piagam PBB, segera mengambil langkah lebih konkrit untuk meredakan situasi di kawasan.

Marty juga meminta agar seluruh pihak kembali ke meja perundingan dan mencari solusi akhir untuk menyelesaikan konflik Palestina-Israel sesuai resolusi-resolusi PBB terkait.

"Indonesia berkeyakinan, kemerdekaan negara Palestina yang berdaulat yang hidup berdampingan dengan Israel, sesuai dengan prinsip 'two states solution', merupakan solusi final yang dapat menyelesaikan konflik tersebut," tutur Marty.

Selain itu, Marty juga mendesak agar seluruh pihak menahan diri untuk meredakan suasana di kawasan. Pemerintah Indonesia mengikuti secara seksama dan dengan penuh keprihatinan situasi di Jalur Gaza. (bbc/dtc)

 

Foto: Roket yang ditembakkan dari gaza menghantam wilayah pemukiman warga sipil Israel, 3 orang tewas. (ist)



Sponsors

Sponsors