
Foto: Suasana saat diskusi berlangsung, dari kiri: Hendra Mokorowu, Judie Turambi, Ardison Kalumata dan Rikson Karundeng.
PWI Tomohon Sepakat Usulkan Mendur Bersaudara Jadi Pahlawan Nasional
Tomohon, MX
Langkah maju diperlihatkan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Tomohon di bawah kepemimpinan Pelaksana Tugas (Plt) Ketua, Hendra Mokorowu dan Plt Sekretaris, Recky Pelealu. Gelaran diskusi yang mengangkat tema, "Wartawan dan Gerak Membangun Kota Tomohon" pun dilaksanakan di Sekretariat PWI Tomohon, kelurahan Matani Satu, kecamatan Tomohon Tengah, Sabtu (12/4/2005).
"Dalam diskusi ini kami sepakat, PWI Tomohon mengusulkan Alex Mendur dan Frans Mendur bisa menjadi pahlawan nasional. Mendur bersaudara ini dikenal sebagai tokoh pers nasional yang berkontribusi penting dalam sejarah Indonesia, yaitu Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia," kata Mokorowu.
Sebelumnya, sebagai narasumber dari perwakilan tokoh pembentukan kota Tomohon, Judie Turambi, S.H., memaparkan, Alex Mendur dan Frans Mendur memiliki peran penting pada proses deklarasi Kemerdekaan Indonesia. Mendur bersaudara ini sebagai fotografer, telah mengabadikan berbagai momen saat pembacaan Proklamasi oleh Presiden Soekarno pada 17 Agustus 1945.
"Kiprah Mendur bersaudara tidak hanya mencatat sejarah. Tetapi menjadi bagian dari sejarah itu sendiri. Sudah saatnya mereka diberi penghargaan sebagai pahlawan nasional," kata Turambi saat memaparkan materi pemantik diskusi.
Dia mengungkapkan, naskah pengusulan Mendur bersaudara sebagai pahlawan nasional telah rampung 75 persen. Setelah final, naskah tersebut akan diserahkan terlebih dahulu kepada Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD). Selanjutnya disodorkan kepada Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus.
"Jika gubernur telah menandatangani rekomendasi, kami akan meneruskannya ke Kementerian Sosial Republik Indonesia. Kiranya PWI Kota Tomohon dapat mengawal dan memperjuangkan Mendur bersaudara bisa menjadi pahlawan nasional," harapnya.
Senada disampaikan narasumber berikutnya, yakni Director Komunitas Penulis Muda Minahasa, Mapatik, Rikson Karundeng, M.Teol. Ia pun menyoroti pentingnya literasi sejarah yang bisa dibangun melalui karya-karya jurnalistik. Melalui tulisan, wartawan dapat membangkitkan kembali ingatan kolektif masyarakat. Termasuk mengenalkan tokoh-tokoh jurnalis seperti Mendur bersaudara yang terlupakan.
"Ada tiga tahapan dalam pengusulan pahlawan nasional. Pertama, materi dilimpahkan kepada TP2GD untuk dikaji. Kedua, disampaikan kepada gubernur. Selanjutnya, ke kementerian dan diseminarkan. Saya mengajak, PWI Tomohon agar tetap fokus dalam pengusulan Mendur bersaudara sebagai pahlawan nasional," ujar Karundeng.
Selain Mendur bersaudara, dibahas juga sejumlah poin penting yang berkaitan dengan peran wartawan dalam membangun kota Tomohon. Misalnya, rencana pengusulan RCL Lasut sebagai Tokoh Pandu Sulawesi Utara, Mars dan Hymne Tomohon serta solusi persoalan lingkungan di kota Tomohon.
Diketahui, kegiatan perdana ini merupakan bentuk kerja sama antara PWI Tomohon dan Komunitas Penulis Muda Minahasa, Mapatik. Diskusi ini dihadiri Plt Sekretaris PWI Sulut Ardison Kalumata, Plt Sekretaris PWI Kota Tomohon, Recky Pelealu dan para anggota PWI Kota Tomohon. (erwien bojoh)