Konflik Agraria Marak, Warga Minahasa Diingatkan Tanggung Jawab Menjaga Tanah Leluhur


Tondano, MX

Warga Minahasa kini dibekap sederet persoalan agraria. Konflik terjadi disejumlah tempat. Pemerintah pun diminta tak diam.

Hal itu ditegaskan Donny Rumagit, Senin (3/5). Tokoh masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) ini mendesak agar seluruh masyarakat Minahasa bergerak. Pemerintah juga harus bersikap untuk melindungi rakyatnya.

“Konflik agraria di tanah Minahasa terus terjadi. Masalah lahan Kelelondey yang dirampas TNI, hutan dan mata air di Sea yang terancam akibat pembangunan perumahan, dan masyarakat Kalasey yang terancam kehilangan lahan pertanian karena tanahnya akan dibangun sekolah TNI AL,” kata Rumagit.

Mantan Ketua Senat Universitas Sam Ratulangi Manado dan Koordinator Daerah (Korda) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sulut ini juga mengingatkan masyarakat Minahasa, termasuk pemerintah di tanah ini, soal tanggung jawab menjaga tanah warisan para leluhur.

“Apakah ini yang harus kita biarkan, tanah leluhur yang diwariskan pada kita dirampas atas nama pembangunan? Mari kita lawan,” tegasnya.

Rumagit pun dengan tegas meminta pemerintah dan wakil rakyat di Kabupaten Minahasa untuk berpihak kepada rakyat.

“Kami minta DPRD Minahasa dan pemerintah kabupaten Minahasa harus punya sense of crisis, keberpihakan pada rakyat dan pro lingkungan,” tegas mantan Wakil Ketua Komisi Pemuda Sinode GMIM ini. (Leon Wilar)