Sekitar 500 pelaut asing, tidak memiliki identitas yang jelas dan bekerja di kapal-kapal ikan dinilai meresahkan warga Bitung. Pasalnya ketidak jelasan itυ sering merugikan perusahaan ikan, dimana setiap kali ganti kapal, sebagian  oknum tersebut meningalkan banyak hutang kepada pemilik kapal.

Sejumlah pengusaha perikanan yang enggan menyebutkan namanya, menjadi korban para pelaut asing tersebut.

"Mereka sangat sulit di identifikasi karena tidak memiliki identitas yang jelas. Tetapi mereka piawai dalam hal menangkap ikan tetapi sulit juga disebut mereka orang filipina, karena sudah fasih dalam berbahasa Indonesia, dan juga memiliki paras seperti orang Bitung" ujarnya dengan nada penu tanya.

Sementara itυ Kepala Kantor Imigrasi Bitung, Nur El Islami, ketika di konfirmasi menyebutkan, sudah ada koordinasi dan tim kerja yang akan melakukan penyididkan terhadap keberadaan pelaut asing ini, pihaknya juga telah bekerja samadengan Konsulsat Jendral Filipina untuk kejelasan oknum tersebut apaka orang filipina atau bukan. "Kami masi menungu petunjuk pemerintah pusat."Jelasnya.(Alwin Raranta)