Mengusung tema “Lindungi Suaramu Demi Masa Depan Kita”, Kamis (26/11), di Sasaran, Tondano, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Utara (Sulut) menggandeng Gerakan Mahasiswa (Gema) Minahasa menggelar sosialisasi pemilihan kepala daerah (Pilkada) berbasis komunitas, kampus, ormas, LSM, lembaga adat dan basis keagamaan dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulut tahun 2020.

Komisioner KPU Sulut Meidy Yafeth Tinangon mengatakan, melindungi suara terkait dengan partisipasi politik, khususnya kaum muda, dalam sebuah proses demokrasi sangatlah penting.

"Partisipasi politik ada banyak macam bentuk sebagaimana diatur dengan perundang-undangan. Ada bisa menjadi penyelenggara, ada bisa sebagai pemantau atau pengawas lewat jalur formal dan ada kewajiban sebagai warga masyarakat untuk memantau atau mengawasi. Suara kita dalam bentuk perlindungan terhadap hasil ketika kita menjaga bersama agar supaya bagaimana hasil di TPS itu tetap sama dengan hasil akhir dari rekapitulasi," kata Tinangon yang juga Ketua Divisi Hukum KPU SUlut.

Tinangon menambahkan, Pilkada 2020 berhadapan dengan pandemi Covid-19. Salah satu syarat mutlak bisa dilaksanakan dengan kewajiban protokol pencegahan Covid-19.

"Pilkada tidak bisa kita hentikan. Salah satu syarat mutlak melaksanakan Pilkada di tengah pandemi adalah memperhatikan protokol Covid-19 dengan memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Nantinya di TPS ada hal-hal baru yang telah dirancang oleh KPU dalam melindungi hak konstitusi warga negara dari Covid-19. Itu sudah dituangkan dalam regulasi, dalam Peraturan KPU nomor 6 yang telah mengalami perubahan peraturan KPU nomor 10 dan nomor 13 tahun 2020, yang mengatur bagaimana pelaksanaan setiap tahapan pemilihan lanjutan di masa pandemi Covid-19," tandas Tinangon.

Turut menjadi pemateri dalam kegiatan yang dipandu Sekretaris PEKA Manguni Mineshia Lesawengen ini, Koordinator Gerakan Demokrasi Elektoral (Gedoer) Rikson Karundeng dan Ketua Masyarakat dan Pers Pemantau Pemilu (MAPPILU) PWI Minahasa Lefrando Gosal. (Eka Egeten)