Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Bank Pembangunan Daerah Sulut Gorontalo (Bank SulutGo) berlangsung di Yama Resort, Tondano, Minahasa, Kamis (18/3). Agenda ini menghasilkan perubahan jajaran direksi dan komisaris. 

Sekretaris Provinsi (Sekprov) Sulawesi Utara (Sulut), Edwin Silangen, resmi menjabat Komisaris Utama (Komut) dan Revino Pepah berhasil mengisi kursi Direktur Utama (Dirut) Bank SulutGo.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPRD) Sulut, Jems Tuuk, berharap Silangen mundur dari jabatan Sekprov Sulut.

"Selamat untuk Bapak Edwin Silangen menjabat komisaris utama dan Bapak Revinoh Pepah menjabat direktur utama. Saya meminta Edwin Silangen melepas jabatan Sekretaris Provinsi Sulut. Tidak elok Silangen menjabat rangkap jabat sebagai Sekprov dan Komut Bank Sulutgo," kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini, Kamis (18/3).

Tuuk menambahkan, jabatan komisaris utama adalah jabatan yang baru sehingga perlu beradaptasi.

"Jabatan Komut adalah jabatan baru sehingga perlu adaptasi. Menurut saya, Bapak Edwin belum memahami ilmu perbankan," ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Tuuk, seorang yang ditunjuk menjadi Komut berarti tugas utama untuk mengawasi dan memberikan nasehat serta masukan kepada dewan direksi atas operasional bank.

"Bank SulutGo harus berlari sekencang-kencangnya mengejar target yang ditetapkan dalam RUPS. Artinya, Bapak Edwin Silangen wajib mempelajari sistem perbankan secara detail. Itulah alasan mengapa Komut tidak boleh double job," jelasnya.

"Saya berharapan, dewan direksi dan dewan komisaris yang baru dapat melebihi prestasi dewan direksi dan dewan komisaris yang lama. Terima kasih kepada Bapak Jefri Dendeng yang sudah memimpin BSG dengan profesional," tandasnya. (Eka Egeten)

Komisaris dan Direksi Bank SulutGo:

Komisaris Utama: Edwin Silangen

Komisaris Independen: Marhani Pua

Komisaris: Max Kembuan

Komisaris: Buchari Mokoagouw

Komisaris: Febriyanto Kanio

Direktur Utama: Revino Pepah

Direktur Pemasaran: Machmud Turuis

Direktur Umum: Joubert Dondokambey

Direktur Operasional: Louisa Parengkuan

Direktur Kepatuhan: Pius Batara