Konflik PT BDL Makan Korban Jiwa, 4 Anak Almarhum Armanto Tutut Keadilan ke Presiden dan Kapolri


Lolak, MX
Polemik dugaan penyerang yang dilakukan oleh preman bayaran perusahaan tambang emas PT Bulawan Daya Lestari (BDL) kepada masyarakat adat Toruakat, Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara (Sulut) yang sedang melakukan pengecekan batas-batas wilayah adat beberapa waktu lalu, masih bergulir.
 
Kisah peristiwa yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, seorang warga masyarakat adat Toruakat bernama Armanto Damopolii meninggal dunia akibat ditembak di bagian dada dan empat orang lainnya mengalami luka-luka itu, masih mengencang.
 
Nada sesal publik terdengar, pihak kepolisian yang hadir di lokasi tersebut dinilai tidak melakukan tindakan apapun demi mencegah atau membubarkan penyerang.
 
Peristiwa ini meninggalkan luka mendalam masyarakat Bumi Nyiur Melambai, terlebih khusus keluarga korban yang ditinggalkan. Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si. diminta berikan keadilan.
 
Penegasan itu disampaikan anak tertua almarhum Armanto Damapolii pada video yang diunggah akun media sosial (medsos) Facebook, Susi Bolaang Damopolii, Sabtu (16/10). Dirinya mengatakan, keluarga korban meminta keadilan kepada Presiden RI dan Kapolri.
 
"Kapolri yang terhormat, kami ini empat anak dari almarhum Armanto Damopolii. Kami menuntut keadilan kepada ayah kami yang ditembak pada tanggal 27 September 2021, di lokasi perusahaan PT BDL. Pak Presiden Joko Widodo, kami mohon keadilan dan mohon dibantu," katanya. (Eka Egeten)
 



Sponsors

Sponsors