AMAN Sulut Gelar TOT Pemetaan Partisipatif Wilayah Adat


Minanga, MX

Pengurus Wilayah Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), Sulawesi Utara (Sulut), Gelar Training Of Treiner (TOT), Pemetaan Partisipatif Wilayah Adat. Agenda ini dilaksanakan di Balai Pertemuan Umum Desa Minanga Timur, Kecamatan Posumaen, Kabupaten Minahasa Tenggara, Selasa (12/23) - Minggu (17/23).

Direktur Pelayanan Komunitas AMAN, Yoga Kipli mengatakan bahwa komunitas adat yang ada di Indonesia saat ini banyak mengalami hal-hal yang tidak diinginkan. Terjadi diskriminasi dan hal-hal lain merugikan masyarakat adat

"Masalahnya, masyarakat adat ini belum banyak diakui oleh negara. Karena dari segi Undang-Undang belum ada. Tetapi peluang pengakuannya sudah ada. Di mana sejumlah Undang-Undang sektoral yang memberikan peluang supaya masyarakat adat itu bisa diakui," ucap Yoga saat diwawancari.

Menurutnya, sekarang itu momennya masyarakat adat harus bisa menunjukan dirinya. Sebab, di indonesia untuk menjadi masyarakat adat itu harus memenuhi sejumlah persyaratan. Salah satunya menunjukan bagaimana sejarah dan wilayah adatnya. Kalau tidak bisa menunjukan wilayah adatnya, maka akan dianggap bukan masyarakat adat.

"Tantangan masyarakat adat di indonesia inikan budaya tutur. Mereka tidak pernah membuat dokumen sejarah atau pun wilayah. Mereka hanya tahu pasti di dalam pikiran yang diceritakan kepada anak cucunya," sambungnya.

Yoga menegaskan, ketika masyarakat adat bernegosiasi dengan pemerintah dalam konteks menunjukan keberadaannya, penting untuk mendokumentasikannya.

"Salah satu cara mendokumentasikan itu adalah melalui pemetaan partisipatif wilayah adat. Dalam proses pemetaan partisipatif wilayah ini, masyarakat adat itu diajarkan bagaimana menyiapkan dokumen terkait pembuktian bahwa dirinya masyarakat adat," jelas Yoga.

Kepada media ini, Yoga mengatakan pemerintah sendiri tidak punya data di mana saja ada masyarakat adat. Untuk itu, mulailah dari sekarang masyarakat adat yang ada di Sulut bisa mununjukan dirinya, identitasnya dan wilayah adatnya.

Dijelaskan, pelatihan ini memang ditujukan agar pengurus AMAN Sulut bisa memberikan layanan pemetaan perpatif wilayah adat kepada anggotanya. "Melalui proses ini diharapkan ada kader-kader AMAN yang mampu memberikan layanan tersebut," asa Yoga.

"Kiranya ke depan, pasca pelatihan ini, kader-kader yang sudah dilatih bisa bergerak untuk memberikan layanan kepada komunitas adat anggota AMAN. Tentu diharapkan bisa segera memetakan wilayah adatnya," tandasnya. (reinhard loris)