Menanamkan empati kepada siswa, sekaligus menggugah sikap menghormati dan menyayangi orangtua. Hal ini merupakan salah satu sasaran Wisata Religius dari Sekolah Menengah Pertama (SMP) Katolik Gonzaga Tomohon pada Kamis (13/10). Terungkap lewat tuturan Kepala Sekolah (Kepsek) Jaclin TL Tirukan kepada manadoexpress.co, Jumat (14/10).

"Wisata Religius yang dilakukan sekolah kami, sukses. Tidak terjadi sesuatu yang tak diinginkan, tapi banyak hal positif diperoleh siswa di dalam kegiatan ini," ungkap Tirukan di ruang kerjanya.

Dikatakannya, Wisata Religius tersebut dilaksanakan di Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Seminari Pineleng. Dilanjutkan dengan bakti sosial di Panti Asuhan Dr Lukas Karombasan Manado. Terakhir, ditutup dengan pengenalan alam dengan mengunjungi Pantai Mangatasik Tanawangko.

Kepsek menyakini, simpatik para siswa timbul ketika melihat keberadaan anak-anak yatim-piatu di panti asuhan. Menurutnya, dengan empati yang dirasakan, siswa akan semakin menghormati, bahkan menyayangi orangtua di saat mereka kembali ke rumah.

"Situasi era digital sekarang ini, IT (Information and Technology) mulai mengikis sifat kepedulian anak terhadap orangtua, bahkan sudah ada yang membangkang. Untuk itu, SMP Gonzaga mengunjungi panti asuhan demi menggerakan hati siswa, supaya lebih menyayangi orangtua," jelas Tirukan.

Lanjutnya, maksud berziarah di STF Seminari Pineleng, yakni untuk meningkatkan iman percaya siswa kepada Tuhan YME. Diawali Ibadah Misa Syukur di Kapel Seminari. "Puji Tuhan, SMP Gonzaga merupakan sekolah pertama dan perdana berkegiatan bersama dengan Seminari Pineleng. Itu menurut Rektor STF Seminari Pineleng," akunya.

Wisata Rohani ini diikuti ratusan siswa dari kelas 7, 8 dan 9 di SMP Katolik Gonzaga Tomohon. Diketahui, kegiatan ini sudah disosialisasikan pihak sekolah kepada orangtua siswa sebelumnya. Sesuai kesepakatan bersama, biaya pelaksanaan kegiatan diambil dari orangtua siswa. (hendra mokorowu)