Lontoh: PLT Rumput Laut Disiapkan


Manado, ME

Krisis energi listrik menjadi salah satu masalah di Nyiur Melambai. Lima tahun ke depan setelah habis masa pakai Kapal Pembangkit Listrik di Amurang, pemerintah dan pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) bakal dituntut mengantisipasi sering terjadinya pemdaman. Legislator Sulawesi Utara (Sulut), Edwin Lontoh pun berusaha menjelaskan  sejauh mana ketersediaan pembangkit listrik di tanah Toar Lumimuut.


Sekretaris Komisi III bidang pembangunan ini mengakui, ketersiadaan pembangkit listrik di Sulut memang masih sangat minim. Makanya sekarang, pemerintah sedang mempersiapkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga (PLT) Rumput Laut yang ada di Minahasa Selatan (Minsel). “Memang itu kita belum banyak (Pembangkit Listrik). Nanti kita akan buat ada proyek yang di Minsel pembangkit listrik dari rumput laut,” tukasnya.


Menurutnya, hingga kini proyek tersebut belum benar-benar jalan. Untuk itu dirinya  mengharapkan, dalam mengatasi masalah listrik di Sulut pihak PLN sebaiknya membuka diri terhadap investor yang ingin menanamkan modal membuat pembangkit listrik. Persaingan tersebut jangan hanya di monopoli salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini. “Kalau ada investor asing mau membuka pembangkit listrik untuk Sulut kenapa kita harus tutupi atau kita blog,” paparnya.


Lanjutnya, jika PLN dengan kesungguhan ingin menuntaskan persoalan ini, keterbukaan sangatlah penting. Menurutnya, pimpinan PLN perlu berpikir untuk semua. “Kan investor ini juga akan bekerja sama dengan pihak PLN. Supaya dapat mendistribusi listrik yang nanti masuk di Sulut,” tegasnya.

 
Ia menambahkan, selama ini, menyelesaikan persoalan listrik hanya berpatokan dan berharap diselesaikan pihak PLN. Pada kenyataannya sudah cukup lama dan bertahun-tahun belum terpenuhi untuk kebutuhan listrik di Sulut. “Bagaimana investor lain bisa menanamkan modal sedangkan masalah listrik masih sangat minim,” tutupnya. (tim me)



Sponsors

Sponsors