SVR Masih Tangguh


Manado, ME

Beringin Nyiur Melambai kembali 'menyatu'. Sejumlah agenda strategis partai digumuli dalam Musyawarah Daerah (Musda). Pertanyaan siapa yang akan menakhodai Partai Golongan Karya (Golkar) Sulawesi Utara (Sulut) ke depan, akan ikut dijawab dalam ruang ini.

Senin (22/2) kemarin, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakri (ARB) secara resmi membuka perhelatan Musda ke IX Golkar Provinsi Sulut, di Hotel Grand Kawanua, pukul 16.00 WITA.

Pelaksanaan momen bersejarah ini sesuai agenda akan berlangsung selama tiga hari. Dihadiri secara langsung pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II di 15 Kabupaten dan Kota Sulut.

Kegiatan bertajuk “Solid Terkonsolidasi, Efektif Mengemban Misi, Berjaya Dikala Pemilu” itu, ikut dihadiri sejumlah tokoh Golkar seperti Theo Sambuaga, Nurdin Halid dan Din Syamsudin.

Salah satu agenda yang akan dilalui Musda tesebut adalah pemilihan Ketua DPD I Partai Golkar Provinsi Sulut. Sampai sekitar pukul 17.00 WITA, calon Ketua DPD Partai Golkar masih menguat Stevanus Vreeke Runtu (SVR). Informasi yang didapat, kepercayaan ulang untuk SVR sebagai Ketua DPD I Partai Golkar telah didukung oleh semua pegurus DPD II Partai Golkar di 15 Kabupaten dan Kota se-Sulut. Informasi lain yang diperoleh, pemilihan Ketua DPD I Partai Golkar Sulut akan dilakukan secara aklamasi.

Dalam pembukaan Musda tersebut Aburizal Bakrie mengatakan, setelah partai Golkar mengalami suatu prahara, Beringin akan mencoba melakukan suatu usaha melalui jalur hukum kemudian akhirnya mengambil suatu langkah yang sangat taktis serta strategis. Satu langkah untuk kembali melangkah dalam kejayaan partai Golkar. “Sebetulnya setelah Rapimnas (Rapat Pimpinan Nasional), saya bertemu dengan menteri Hukum dan HAM. Serta mempertanyakan SK Menkumham. Langkah yang kita ambil adalah langkah yang tepat. Tanpa itu partai Golkar sangat sulit untuk mengikuti kegiatan politik yang dimulai dari Pilkada,” ujarnya.

Di sela-sela acara tersebut, Ketua DPD I Partai Golkar Sulut Stefanus Vreeke Runtu juga mengungkapkan, dengan momentum tersebut akan mendorong Partai Golkar terus berbenah. Hal ini salah satu langkah tepat dalam kebersamaan untuk mengevaluasi sehingga ke depan menjadi lebih baik. "Melalui Musda bisa dievalusi kinerja dan capaian program yang dilakukan. Begitupun, ketika sudah memiliki Ketua yang baru langsung bisa membahas program-program yang akan dilakukan nanti," ujarnya.

Ketika ditanyakan mengenai dukungan para kader kepadanya, SVR justru membuka diri. Baginya, siapapun yang akan terpilih di Musda adalah kader terbaik Partai Golkar. Soal musyawarah mufakat adalah persoalan biasa. Terpenting menjadi tujuan Musda adalah untuk membesarkan partai dan mengabdikan diri pada rakyat. “Sesuai dengan motto partai yaitu suara rakyat adalah suara Golkar. Jadi siapapun yang akan memimpin Golkar Sulut ke depannya, adalah kader terbaik," pungkasnya.

Diketahui sebelumnya, kabar soal arus dukungan ke SVR sempat dibeberkan Sekretaris DPD I Partai Golkar, Edyson Masengi beberapa hari lalu. Menurutnya, di internal partai sendiri, nama SVR dianggap masih terbilang kuat untuk melanjutkan kepemimpinan di DPD I Sulut. Di setiap Musda DPD II, nama SVR mendapat dukungan bulat untuk kembali memimpin DPD I Partai Golkar Sulut periode 2016-2021. “Memang seperti itu keadaannya. Di seluruh Musda DPD II, belum ada nama pesaing SVR yang muncul. Setahu saya, tidak ada nama-nama lain. Di seluruh Musda, cuma nama pak SVR saja,” tandasnya.

Ia menambahkan, soal keabsahan Partai Golkar di bawah kepemimpinan Ketum Aburizal Bakrie, kubu ARB adalah yang diakui pemerintah, meski sekarang ini masih bergulat dengan polemik. “Buktinya, di setiap Musda DPD II yang kami gelar, pemerintah selalu hadir. Mulai dari Bupati dan Walikota ataupun wakilnya, ataupun Sekretaris Daerah. Sebagai contoh di Bolmut, ribuan orang hadir dan juga Bupati setempat. Jadi Golkar ARB tak terbantahkan secara de jure dan de facto. Ini yang harus diakui,” tegasnya. (tim me)



Sponsors

Sponsors