
Foto: Pose bersama di sela-sela kegiatan. (ist)
Pasca Status Siaga Gunung Lokon, Masyarakat Diedukasi Soal Bencana
Tomohon, MX
Sejak status Gunung Lokon naik dari waspada menjadi siaga pekan lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tomohon terus berupaya meminimalisir dampak bencana jika sewaktu-waktu terjadi letusan. Salah satunya, digelar kegiatan edukasi bencana gunung berapi bagi masyarakat yang terdampak. Giat ini dilaksanakan di aula Karya Indah Kakaskasen, Rabu (20/11).
Kegiatan ini dibuka Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Tomohon, Ir. Fereydy Kaligis, M.A.P. Dikatakannya, saat ini Gunung Lokon berada pada level 3 atau status siaga. Untuk itu masyarakat di sekitar kaki Lokon terundang dalam kegiatan ini. Berdasarkan siklus yang ada, Gunung Lokon meletus sekitar 8 atau 9 tahun. Erupsi terakhir itu, pada 2024 yang merupakan tahun ke-9.
"Melihat siklus yang ada dan aktivitas Gunung Lokon, Forkopimda Kota Tomohon telah melaksanakan rapat dan mengambil keputusan. Juga telah diumumkan bahwa Gunung Lokon sudah masuk ke level Siaga," sebut Kaligis.
Sudah diedarkan surat dari Pjs Wali Kota Tomohon, berisi imbauan agar masyarakat tidak melaksanakan aktivitas di radius 3 kilometer (km) dari Gunung Lokon. Untuk para pelaku usaha dikecualikan, tapi dibatasi. Saat Gunung Lokon erupsi, para pekerja di radius 3 km akan mengungsi secara mandiri.
"Jadi, diharapkan dan dianjurkan kepada masyarakat untuk tidak beraktivitas di radius 3 kilometer dari kawah Gunung Lokon. Yang dilarang saat ini ialah mendaki gunung," ketus Kaligis.
Lanjutnya, bencana itu bisa datang kapan saja. Masyarakat atau siapa saja harus siaga. Untuk itu Pemkot Tomohon memberikan edukasi bagi masyarakat. Dengan edukasi, masyarakat dapat mengetahui titik kumpul dan jalan evakuasi kalau misalnya terjadi erupsi. Ini untuk mempermudah jalur kendaraan evakuasi.
Dalam kegiatan ini, kota Tomohon juga telah menyediakan call center 112. Bila terjadi sesuatu, bencana alam atau pohon tumbang, masyarakat bisa menghubungi telepon di 112. Jalur Tomohon-Manado memiliki potensi longsor dan pohon tumbang. Dirinya pun mengimbau, masyarakat pemilih lahan yang ada pohon rawan tumbang agar bertanggung jawab. Hendaknya menebang pohon itu secara mandiri atau bisa menghubungi BPBD.
Dihadiri Kepala Dinas Sosial, Thomly Lasut, Kasat Pol-PP, JST Pandeirot, Kaban BPBD Kota Tomohon, Hengky Supit SIP dan seluruh peserta kegiatan dari 7 kelurahan terdampak bencana. (hendra mokorowu)