Siswa Ekonomi Lemah Jarang Raih Prestasi di Olimpiade Sains

Tidak Meratanya Pendidikan


Manado, ME

Tiga siswa peraih Olimpiade Sains Nasional (OSN) mampu mengangkat nama Sulawesi Utara (Sulut). Selain mengundang apresiasi, keberhasilan ini juga mendapat tanggapan kritis dari personil gedung cengkeh.

 

Anggota Komisi IV DPRD Sulut  Rita Lamusu-Manoppo menuturkan, keberhasilan Sulut meraih juara OSN patut diacungi jempol. Momen tersebut kembali mengangkat integritas pendidikan di tanah Nyiur Melambai. Namun baginya, masih banyak juga siswa berprestasi lainnya yang layak diberi apresiasi. "Masih banyak juga yang berprestasi dan itu juga kita berikan apresiasi dengan keberhasilan itu. Mudah-mudahan ke depan lebih ditingkatkan lagi. Maka dari itu, ini memang harus disupport oleh dinas pendikan beserta seluruh stakeholder," lugasnya.

 

Ia menggambarkan, menjadi persoalan kini ialah pemerataan pendidikan. Juara olimpiade umumnya hanya diperoleh masyarakat terbilang ekonominya di atas rata-rata. Sementara, kelas ekonomi lemah jarang ditemui. "Ini disebabkan ekonomi di atas tidak hanya mengecap pendidikan formal di sekolah saja, melainkan mereka biasanya mengikuti les privat atau bimbingan belajar. Jadi, secara otomatis hanya orang-orang mampu saja yang umumnya menjuarai," paparnya.

 

Lamusu berharap ke depan perlu ada pemerataan dalam segi kualitas pendidikan. "Jika sesuai gambaran data dari Unsrat (Universitas Samratulangi), hanya beberapa persen yang lulus SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Ada gambaran dalam tes tersebut banyak orang luar Sulut yang lulus di SNMPTN. Berarti kualitas pendidikan kita yang ada di bawah, ini perlu ditingkatkan," urai Lamusu.

 

“Hal tersebutlah yang perlu disupport dan diberi apresiasi dalam hal peningkatan kualitas termasuk guru dan pelajar,” sambungnya. (tim me)



Sponsors

Sponsors