Jumat Agung, Kardinal Ignatius: Ini Kisah Keagungan Kasih Tuhan


Jakarta, MX

Jumat (10/4), hari pertama diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Pemerintah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Namun, hal itu bukan kendala bagi pelaksanaan ibadah Jumat Agung umat Nasrani umumnya, lebih khusus umat Katolik di wilayah ini.

Di Gereja Katerdal, Jakarta, misa dengan tema “Mengenang Sengsara Tuhan” yang digelar pukul 15.00 WIB, dipimpin Kardinal Ignatius Suharyo, didampingi tiga pastor.

Dalam khotbahnya yang singkat, Kardinal mengatakan, kisah panjang sengsara Tuhan Yesus Kristus jika disimak secara teliti, sebetulnya bukan pertama-tama kisah sengsara tapi kisah keagungan kasih Tuhan.

“Oleh karena itu, hari ini tidak disebutkan Jumat Sengsara, tetapi Jumat Agung,” kata Kardinal dalam khotbahnya yang disiarkan secara langsung sederet stasiun tv, radio maupun livestreaming.

Lebih lanjut Msg. Ignatius Suharyo juga menjelaskan, dalam kisah itu tidak ada peristiwa yang mengatakan bahwa Yesus ditangkap seperti orang pesakitan. Yang diceritakan adalah Yesus menyerahkan diri.

“Ketika dihina, ditampar, dia diam. Seolah bertanya kepada kita, siapa yang lebih bermartabat, yang melakukan kekerasan atau yang diperlakukan tidak adil. Dan ketika ia wafat, ia berkata sudah selesai. Apa yang selesai? Yang selesai adalah tugas perutusannya menyatakan bahwa Allah adalah kasih,” tegas tokoh agama asal Sedayu, Bantul, Yogyakarta yang lahir pada 9 Juli 1950 ini.

Kardinal berpesan kepada umat Katolik yang merayakan Jumat Agung, untuk mengingat perkataan Yesus dalam Alkitab.

“Kita lalu ingat akan kata-kata Yesus, makananku adalah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya. Atau sabda lain, ketika Yesus berkata tiada kasih yang lebih besar daripada kasih seorang yang memberikan nyawa-Nya untuk sahabat-sahabat-Nya,” terang Uskup yang bernama asli Suharyo Hardjoatmodjo ini.

Selanjutnya, di tengah ibadah yang berlangsung khusyuk itu, Kardinal Mgr. Ignatius Suharyo mengajak segenap umat Katolik mendoakan pasien Covid-19, yang tengah dirawat di banyak rumah sakit.

Dalam doanya, Kardinal mengatakan bahwa Tuhan-lah harapan dan kekuatan utama dalam menyembuhkan semua pasien yang terjangkit pandemi Covid-19.

“Allah yang kekal dan yang kuasa, satu-satunya penyokong kelemahan insani kami, pandanglah dengan bela rasa, kondisi anak-anakmu yang menyedihkan, yang menderita karena pandemi ini. Ringankanlah penderitaan mereka yang sakit. Berikanlah kekuatan kepada orang yang merawat mereka. Terimalah ke dalam damai-Mu, mereka yang telah meninggal. Dan selama pandemi ini, karuniakanlah rahmat-Mu, agar kami semua dapat menemukan penghiburan dalam kasih-Mu yang rahim, melalui Kristus Tuhan kami. Amin,” tutup Kardinal Msg Ignatius Suharyo yang juga Uskup Agung Jakarta. (Yonatan Kembuan)



Sponsors

Sponsors