Manado, ME Jumlah penderita Human Immunodeficiency Virus Infection / Acquired Immunodeficiency Syndrome (HIV AIDS) di Sulawesi Utara tergolong memprihatinkan. Betapa tidak, medio Agustus 2012, angka penderita penyakit mematikan di Bumi Nyiur Melambai telah mencapai 1116 orang.

Menyikapi hal itu, Wakil Gubernur Sulut, Djouhari Kansil mendesak seluruh pemerintah kabupaten kota dan stakeholder terkait untuk mengoptimalkan langkah pencegahan. “Pemprov Sulut akan terus melakukan menggenjot langkah antisipatif untuk meminimalisir resiko peningkatan penderita HIV/AIDS. Kami minta hal yang sama dilakukan kabupaten kota di Sulut. Sebab data penderita HIV/AIDS di 13 kabupaten kota se Sulut telah mencapai angka 1116,” tegas Kansil disela sela pertemuan dengan panitia pencanangan peringatan Hari AIDS se-Dunia tingkat Provinsi Sulut, diruang kerjanya, Rabu (14/11).

“Kita harus bersatu untuk mengeroyok bersama penyakit sosial yang mematikan ini dengan gaung sosialisasinya sampai ke desa-desa, dengan melibatkan pula para tokoh agama dan tokoh masyarakat. Intinya Sulut harus bebas HIV/AIDS,” ajak Ketua Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Sulut.

Pertemuan itu dihadiri, Asisten I Pemprov Sulut, Mecky M Onibala, selaku  Ketua Umum Panitia, Asisten II, Roy O Roring, Asisten III, , Kadis Kesehatan Maxi Rondonuwu, Kadis Sosial  Anwar Panawar, Kadis Perhubungan dan Kominfo  Parlindungan Tampubolon, Kepala BPMPD Recky Toemandoek, Kepala BP3A Mieke Pangkong, Karo Pemerintahan dan Humas Noudy Tendean, Disbudpar, BKKBN, BNP dan Askes.(tim me)