Kanpora Boltim Kembali Gelar LPI


TUTUYAN, ME : Kantor Pemuda Dan Olahraga (Kanpora) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) kembali menggelar Liga Pendidikan Indonesia (LPI) bekerja sama dengan kementrian Pemuda dan olahraga dan asiosiasi Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) sebagai perangkat pertandingan.

Kepala Kantor Pemuda dan Olah raga (Kanpora) Boltim Tirkal Ndobe melalui Sekretaris Kanpora Semuel Pasang.S.Pd mengatakan, kegiatan LPI yang merupakan program setiap tahun dilaksanakan, ini sudah masuk yang ke tiga kalinya di Bolaang Mongondow Timur (Boltim). Di tahun ini ada sebanyak 25 tim, SMP (Sekolah Menengah Pertama) 15 tim, SMA/SMK. (Sekolah Menengah Atas) (Sekolah Menengah Kejuruan) 10 tim.

"Ini program setiap tahun yang harus dilaksanakan, dan untuk peserta dari SMP ada 15 tim, dan SMA/SMK ada 10 tim,"kata Semuel Pasang.S.Pd, Kamis, (29/05/14).

Pertandingan digelar dalam dua wilayah yakni Bagian barat meliputi Kecamatan Modayag dan Kecamatan Modayag Barat dan bagian timur yaitu Kecamatan Nuangan, Tutuyan dan Kotabunan. Alasannya kata dia, karena melihat keluhan dari pihak sekolah tentang jaraknya yang sangat jauh.

"Pertandingan kita bagi dua wilayah. Barat dilaksanakan di Lapangan Desa Modayag dan Wilayah Timur di Lapangan Bogani Kotabunan,"ucapnya.

Katanya, untuk tingkat SMP  dilaksanakan di pagi hari dan tingkat SMA digelar di sore hari.

"SMP masih putaran pertama sedangkan SMA/SMK sudah masuk putaran ke dua,"tuturnya.

Bagi wasit yang memimpin selama jalannya pertandingan diakuinya, sudah berlisensi dan tidak ada keterpihakan terhadap salah satu tim.

"Kami gunakan wasit yang sudah mempunyai sertifikat dan tidak berpihak ke tim lain,"yakinnya.

Dikatakannya, dalam pelaksaan tahun ini sedikit ada kekecawaan dari panitia LPI terhadap kepala sekolah yang dianggap kurang mendukung adanya LPI, seperti sekolah di matabulu besar harapan siswa untuk ikut dalam pertandingan LPI ini tapi kepala sekolahnya tidak begitu mendukung. Lain lagi dengan sekolah ingin ikut dalam pertandingan ini akan tetapi terkendala oleh biaya.

"Sangat disayangkan jika siswanya ingin jadi peserta LPI tapi kepala sekolahnya kurang mensuport. Adapun sekolah lain ingin ikut dalam ajang ini ini tapi terkendala biaya,"pungkasnya. (Rahman)

Foto: Tampak pertandingan sepak bola sedang berlangsung



Sponsors

Sponsors