Foto: Meidy Tinangon MSi
GAMKI Sulut Kecam Penganiayaan Aktivis GMKI
Desak Kapolda Tindak Tegas Polisi Represif
Manado, ME
Gelombang perlawanan berbagai elemen masyarakat Nyiur Melambai menyasar Korps Bhayangkara. Aksi pemukulan oknum Polisi terhadap sejumlah mahasiswa/aktivis Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) saat menggelar demo di kantor DPRD Manado, Rabu (1/6) kemarin, jadi pemantik.
Nada protes itu seperti yang dilayangkan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Sulawesi Utara (Sulut). Organisasi pemuda kristen ini mengecam tindakan represif aparat yang tidak berperikemanusiaan. "Padahal teman-teman GMKI melaksanakan aksi damai yang tidak mengancam ketertiban umum. Bahkan materi aksi menunjang tugas polisi untuk memerangi narkoba," sembur Ketua GAMKI Sulut, Meidy Tinangon MSi.
Terkait hal tersebut, GAMKI mendesak Kapolda Sulut, Brigjen Pol Wilmar Marpaung, menindak tegas oknum Polisi yang telah melakukan tindakan tak terpuji itu. "GAMKI meminta Kapolda mengambil tindakan tegas terhadap oknum-oknum yang bersikap represif tersebut. Oknum-oknum aparat yang tidak pancasilais, yang merusak citra Polisi sebagai mitra masyarakat," tandas Tinangon.
Diketahui, demonstrasi yang dilakukan puluhan aktivis GMKI Manado, Rabu kemarin, berakhir ricuh. Sejumlah aktivis jadi korban. Sementara itu, sejumlah pendemo diciduk aparat. Suasana Kantor DPRD Manado pun ‘tegang’.
Dalam bentrok yang terjadi, sejumlah aktivis GMKI terlihat berdarah. Ada yang luka di bagian kepala, wajah hingga punggung. Tindakan aparat tersebut memantik reaksi berang dari berbagai elemen masyarakat. Di media sosial facebook, bertaburan kecaman warga terhadap aparat. Para penegak hukum dinilai tak pantas melakukan tindakan kekerasan terhadap para aktivis. Apalagi mereka sedang berjuang melawan kejahatan narkoba yang menjadi musuh bersama bangsa Indonesia. (kelly korengkeng)



































