PSI Sulut Bidik 1 Kursi Tiap Dapil
Manado, MS
Hasrat Partai Solidaritas Indonesia (PSI) untuk masuk parlemen meletup. Di Sulawesi Utara (Sulut) target itu kian menggebu. Upaya melakukan perubahan dalam barisan wakil rakyat jadi tujuan. Armada Grace Natalie di Bumi Nyiur Melambai ini, membidik 1 kursi tiap daerah pemilihan (dapil).
Kehadiran Grace Natalie di Jazirah Utara Selebes menambah semangat itu. Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI Sulut menginginkan di tingkat provinsi harus memiliki utusan kadernya pada setiap dapil. “Target untuk DPRD Provinsi kami setiap dapil targetnya 1 (kursi, red) di setiap dapil. Begitu juga dengan kabupaten kota (1 kursi, red). Tidak muluk-muluk paling tidak PSI masuk dulu di parlemen untuk menegaskan bahwa kita punya diferensiasi dengan partai politik lain,” tegas Ketua DPW PSI Sulut, Melky Pangemanan, Rabu (27/3), di kegiatan kampanye sekaligus Safari Toleransi oleh Ketua Umum (Ketum) Grace Natalie yang digelar di Manado Convention Center (MCC).
Khusus Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI) dari kuota 6 kursi, PSI menargetkan minimal 1 kursi. Hal ini baginya bukan hanya angan semata namun sudah melalui perhitungan pihaknya. Sekaligus ada upaya dari kader PSI untuk mengejar target tersebut. “Pertama, caleg (calon legislatif) itu turun blusukan door to door. Tiap caleg 8.000 rumah. Bahkan ada yang sudah 60 ribu rumah. Kami optimis 1 kursi bisa dapat,” tuturnya.
Parlementary threshold 4 persen tersebut yang akan dicapai, baginya bukan tidak mendasar. Survei tren PSI dinilainya selalu naik. “Kemarin hampir setiap survei, ada beberapa yang merilis 3,7 sampai 4 persen kami PSI. Sehingga untuk mencapai ambang batas kami sangat yakin kuota 6 kursi itu pasti terisi 1. Argumentasi ini terukur karena caleg-caleg turun blusukan. Ketemu warga. Kita menawarkan suatu deferensi dari partai politik lain. Kami yakin antusias masyarkaat Sulut bisa memberikan dukungan untuk PSI di DPR-RI,” ujarnya.
Dalam kegiatan yang bertema, ‘Menangkan Jokowi Coblos PSI Indonesia Maju’ tersebut, Melky mengungkapkan, PSI satu-satunya parpol yang menolak namanya poligami. Baginya, tidak ada partai lain yang menyatakan seperti ini. “Kemudian terkait perda-perada berbasis agama yang diskriminatif. PSI satu-satunya parpol yang menyatakan menolak perda syariah. Soal poligami coba ditanya ke partai lain, dicek semua, tidak memberikan jawaban bahkan ada yang menyetujui. Ini sikap tegas partai,” tuturnya seraya menambahkan, tidak ada wanita yang mau diduakan.
Ketum PSI Grace Natalie mengungkapkan, dalam kegiatan Safari Toleransi itu ingin ditegaskan kepada masyarakat tentang keberadaan PSI. Perlu dijelaskan kepada masyarakat ketika mereka bertanya tentang caleg-caleg yang diusung PSI. “Dari mana asalnya caleg-caleg apakah ada seleksi terbuka, apakah yang terbaik. Kalau ada yang napi koruptor, kita harus marah ketika mereka (PSI, red) tidak memberikan jawabannya. Apa komitmen partai politik, apa yang dilakukan kalau ada anggota dewan tidak hadir kantor. Kita harus mengatasi masalah ini. Kita mengajak orang menjadi pemilih yang kritis,” ujarnya.
“Ada hak dasar yang dijamin konsitusi dinjak-injak. Tanpa ada protes keras. Bagaimana mungkin ada ormas (organisasi masyarakat) menghalangi orang beribadah. Makanya tinggal 20 hari kita ajak orang-orang jadi pemilih yang kritis,” sambungnya.
Ia menambahkan, target pemilihan legislatif di kancah nasional, PSI bisa berada di level 6 sampai 7 persen sebagai partai yang baru. “Dan berapa pun presentase yang kita dapatkan kalau dapat 6 sampai 7 persen, memang voting masih kalah. Tapi target kami dalam konstitusi masuk parlemen untuk lakukan distruksi atau gangguan atas kenyamanan kekuatan politik kelemarin. Nyaman tidak masuk kantor, bolos rapat. Pembuatan Undang-Undang di bawah,” tegasnya.
“Namanya pejabat publik harusnya pekerjaannya dilaporkan ke publik dong. System masyarakat yang bisa membuat keputusan bagaimana anggota dewan itu bisa lanjut atau dipecat,” kuncinya. (*)



































