Hanura Target Pertahankan Kursi Deprov


Manado, MS

Asa Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) untuk arena perebutan kursi Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Utara (Sulut), tak muluk-muluk. Paling tidak, mereka masih mampu mempertahankan posisi sekarang. Dengan demikian bisa tetap memberikan suaranya dalam ruang parlemen.

Pernyataan tersebut disampaikan politisi Hanura, Noldy Lamalo yang kini duduk sebagai Wakil Ketua Komisi II DPRD Sulut. Dirinya menegaskan, Hanura tetap pada posisi mempertahankan kursi yang sudah ada sekarang ini untuk daerah pemilihan Minahasa Utara dan Bitung. Bila ada penambahan kursi di dapil lain, dirinya sangat bersyukur namun kursi yang sudah ada sekarang ini untuk dapil Minut-Bitung harus dijaga. “Target Hanura Bitung-Minut tetap mempertahankan 1 kursi di tingkat provinsi. Jadi target kami realistis,” ujarnya, Kamis (28/3), di ruang kerjanya.

Hingga kini strategi yang dilakukan adalah dengan pendekatan kepada masyarakat secara langsung. Itu melalui bertatap muka dalam pertemuan. “Kita pendekatan ke masyarakat langsung persuasif dan bicara program,” ucap anggota dewan provinsi (deprov) dapil Minut-Bitung ini yang satu-satunya kader Hanura di DPRD Sulut.

Baginya kampanye besar-besaran untuk membentuk opini publik perlu namun sudah tidak relevan. Hal itu karena masa sosialisasi ini sudah bukan partai, melainkan lebih kepada calon legislatifnya (caleg). Itu karena masyarakat sekarang ini tidak melihat partai lagi namun figur. “Banyak sekarang yang masih membentuk opini publik. Kami akan ini, kami akan itu tapi kita (dirinya, red) sudah melakukan. Seperti, pemberdayaan kelompok nelayan, kelompok pertanian, peternakan. Yang lain baru akan,” pungkasnya.

Baginya sekarang ini paling penting adalah strategi ke masyarakat. Ini bukan tahapan sosialisasi partai tapi caleg yang harus turun ke bawah mengumpul apa yang masyarakat inginkan. “Kalau saya mau apalagi. Ke masyarakat sudah pernah dilakukan. Pertanian, peternakan, perindag (perindustrian dan perdagangan), koperasi dan itu masyarakat sudah rasakan. Lain baru akan membuat opini publik. Tapi belum tahu nanti masuk-masuk kantor tidak,” tutupnya. (*)



Sponsors

Sponsors