Banjir Manado, Kementerian PUPR Sebut Curahan Hujan Tinggi Penyebab Luapan Air


Manado, MX
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia (RI), merilis informasi penyebab banjir bandang yang terjadi di kota Manado.
 
Dalam unggahan fanpage Facebook Kementerian PUPR RI, Minggu (29/1), dijelaskan curah hujan dengan intensitas maksimum 300 mm pada 7 pos pengamatan yang berbeda, melanda sebagian wilayah Sulawesi Utara (Sulut), khususnya kota Manado, sejak Jumat, 27 Januari 2023 dini hari sampai pukul 15.30 Wita. 
 
"Curah hujan ekstrem tersebut telah mengakibatkan meluapnya Sungai Mahawu, Sungai Bailang dan Sungai Tikala. Sementara luapan air dari Sungai Tondano telah menurun signifikan pasca pengoperasian Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 19 Januari 2023 lalu."
 
Saat terjadi hujan deras, debit Sungai Tondano diterangkan pada dasarnya dapat dikendalikan dengan mengoperasikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, seperti dengan menutup pintu dan holocon. 
 
Namun intensitas curah hujan yang tinggi tadi menyebabkan luapan air pada pertemuan Sungai Tondano dan Sungai Tikala. Keduanya, berada di hilir Bendungan Kuwil Kawangkoan. Selain itu terjadi penyumbatan pada saluran drainase Kota Manado dan anak Sungai Tondano. 
 
Tim Satuan Tugas (Satgas) Bencana Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I Kementerian PUPR, dijelaskan telah melakukan evakuasi warga terdampak banjir menggunakan perahu karet dan membawa bantuan makanan. 
 
Tim juga menyiapkan bahan banjiran dan alat berat untuk penanganan darurat, serta terus melakukan pengamatan tinggi muka air pada Bendungan Kuwil Kawangkoan. 
 
Informasi tersebut juga menjelaskan, berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir di Kota Manado 2023 kali ini menggenangi 4 kecamatan, 19 kelurahan. Yakni banjir akibat debit tob Sungai Bailang, 1 kecamatan (3 kelurahan), banjir akibat debit Sungai Mahawu 1 kecamatan (5 kelurahan), dan banjir Sungai Tikala 2 kecamatan (11 kelurahan).
 
Jumlah kecamatan terdampak tersebut lebih sedikit jika dibandingkan dengan banjir besar yang melanda kota Manado pada 2014 lalu, sebelum Bendungan Kuwil Kawangkoan dibangun. 
 
"Tercatat pada 2014 lalu, banjir kota Manado terjadi dengan curah hujan maksimum 160 mm (jauh dibawah curah hujan ekstrim 2023 sebesar 300 mm) telah menggenangi area 2000 ha (jauh di atas area terdampak 2023 yakni 808 ha) yang tersebar di 8 kecamatan dan 36 kelurahan." (Eka Egeten)
 



Sponsors

Sponsors