Foto: Humas Setkab/Rahmat
Presiden Jokowi Tekankan Pendidikan Untuk Kebutuhan Masa Kini dan Masa Depan
Jakarta, MX
Presiden Republik Indonesia (RI), Joko Widodo (Jokowi), menekankan bahwa lembaga pendidikan harus dapat menjawab kebutuhan saat ini maupun tantangan di masa yang akan datang.
Perkataan tersebut dilontarkan presiden saat meresmikan Pembukaan Vokasifest dan Festival Kampus Merdeka ke-3 di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta (11/12).
“Pendidikan kita harus sesuai dengan kebutuhan masa kini dan masa depan. Harus memecahkan masalah, harus juga bisa memanfaatkan peluang, memanfaatkan opportunity yang ada,” kata Jokowi dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet (Setkab) RI.
Di tengah perubahan dunia dan disrupsi teknologi yang terjadi dengan sangat cepat, Kepala Negara mendorong dunia pendidikan untuk terus berinovasi serta mengembangkan talenta-talenta muda Indonesia.
“Pendidikan tinggi, pendidikan vokasi juga punya peran yang penting untuk mengajarkan iptek yang relavan, yang bisa meningkatkan akses masyarakat untuk menikmati pendidikan yang lebih baik,” imbuhnya.
Presiden pun mengapresiasi langkah konkret yang dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan jajaran terkait dalam penyiapan talenta dan keahlian untuk masa mendatang.
“Penyiapan future talent, penyiapan future skill itu betul-betul sekarang ini jauh lebih konkret dan hasilnya tadi disampaikan oleh Mas Menteri bahwa Global Talent Competitiveness Indeks kita naik sangat tinggi,” ujar presiden.
Selain itu, Presiden Jokowi juga mengapresiasi penyelenggaraan Vokasifest dan festival Kampus Merdeka sebagai jembatan kerja sama antara perguruan tinggi dan sekolah dengan industri.
“Ini menunjukkan kolaborasi, menunjukkan kerja sama yang konkret antara perguruan tinggi, sekolah dan industri yang sekaligus mendekatkan mahasiswa, mendekatkan siswa ke dunia kerja,” ucapnya.
Pada kesempatan itu, Kepala Negara juga mengapresiasi cakupan penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah di tahun 2023 yang mencapai 900 ribu orang serta beasiswa afirmasi pendidikan tinggi untuk pelajar dan mahasiswa daerah tertinggal, terdepan, terluar (3T) yang mencapai capaian 7.400 penerima.
“Saya kira ini sebuah jumlah yang sangat besar sekali. Dan tadi juga disampaikan bahwa mahasiswa yang belajar di luar kampus dalam program Kampus Merdeka sudah mencapai 900 ribu orang. Ini juga sangat-sangat banyak sekali,” tandasnya. (Gazali Ligawa)



































