Eratkan Persaudaraan dalam Toleransi Antar Umat Beragama, GRPB Gelar Nataru Kebangsaan


Jakarta, MX

Gerakan Rakyat Peduli Bangsa (GRPB) melaksanakan ibadah pengucapan syukur serta perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) Kebangsaan. Kegiatan ini digelar  di GSPDI Villadelfia Jalan Jendera. Ahmad Yani, No. 43 A, Rawasari, Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, Minggu (10/1).

Dalam pelaksanaan acara, GRPB tetap menerapkan protokol kesehatan (Prokes) pandemi corona virus desease 2019 (Covid-19).

Acara dibuka dengan doa ucapan syukur yang dipimpin oleh Sapto Harun, kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu kebangsaan, Indonesia Raya.

Perayaan tersebut mengangkat tema dan memaknai nats Alkitab Matius 1:23, yaitu Imanuel yang menjadi sebuah keniscayaan yang sekaligus menginspirasi dengan landasan kuat bagi seluruh presidium maupun para anggota yang tergabung dalam Aliansi GRPB, untuk menjadi insan penuh kasih dalam damai, menjaga maupun merawat harmoni perdamaian untuk mencapai cita-cita bangsa Indonesia, serta konsisten menjaga keabadian bingkai persatuan NKRI. Khususnya di masa sulit, di era pandemi Covid-19 agar bangsa Indonesia mampu bangkit dengan asa yang optimis, berkepedualian dengan bergotong royong, bersinergi dan tetap berkarya, serta mendukung upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden KH. Maruf Amin dalam membawa bangsa Indonesia untuk dapat bertahan dan mampu keluar dari permasalahan-permasalahan yang ditimbulkan oleh era pandemi Covid-19 ini.

Acara ini dihadiri para Ketua Umum (Ketum) dari organisasi relawan tingkat daerah maupun nasional. Ketum GJI Boedi Djarot, Ketum GIJ Rachmat Zainal Abidin (Ade Rza), Ustad Bowo, Ustad Bram, Netty Manurung (IMA), serta tokoh-tokoh politik, agama dan sosial masyarakat lainnya, yang turut menyampaikan inspirasi guna mempererat toleransi umat beragama menuju Indonesia maju.

Ketum Gerakan Jaga Indonesia (GJI) Boedi Djarot dalam sambutannya mengatakan, acara Nataru Kebangsaan tersebut adalah agenda yang jenius. Dalam artian melalui acara perayaan Natal dan Tahun Baru Kebangsaan, GRPB dapat menjadi momentum untuk menyatukan kekuatan dalam mencegah, menangkal maupun melawan segala bentuk tindakan memecah belah bangsa Indonesia dengan tindakan intoleransi dan radikalisme yang kerap menggunakan isu SARA.

“GRPB saya pikir cukup pintar lah menggagas ini untuk membuat suatu ikatan perjuangan yang lebih bagus. Saya terharu dan bangga. Kita ini ada musuh yang sangat luar biasa, yaitu orang-orang yang mengunakan narasi agama itu. Merubah Islam sebagai agama Rahmatan Lilalamin menjadi agama yang radikal dan intoleran. Itu adalah musuh kita, termasuk musuh dari agama manapun, karena telah merusak tatanan kerukunan masyarakat beragama di Indonesia,” ujarnya.

Senada dikatakan Ketum Garuda Indonesia Jaya (GIJ), Rachmat Zainal Abidin. “Alhamdulillah, puji syukur Tuhan atas pelaksanaan acara Nataru Kebangsaan yang membawa pesan perdamaian dan kebahagiaan antar umat, yang artinya kita di sini tetap membuktikan berulang kali dalam saling menghormati, maka toleransi antar umat beragama akan dijauhkan dari konflik perbedaan pandangan, dan patut kita menyikapi agar jangan sampai dikarenakan perbedaan agama tersebut dijadikan sebuah alat maupun isu besar yang berakibat kemudaratan dan tidak menghadirkan situasi kondusif di dalam negeri Indonesia,” tuturnya.

“Jadi harapan saya, kita bersama-sama berkomitmen membangun bangsa ini dengan mewujudkan ukhuwah kekuatan persatuan sesama anak bangsa dari sisi agama, suku dan budaya di Indonesia yang kita cintai bersama ini,” ucapnya penuh harap.

Sementara, salah satu Pembina GRPB, Glenn Latuperissa menyampaikan perihal ada sesuatu yang tidak kondusif menyangkut radikalisme dan intoleransi di Indonesia. Maka dia menegaskan, organisasi GRPB akan senantiasa siap menjadi garda sekaligus benteng terdepan untuk menyuarakan maupun menyikapi hal tersebut.

“GRPB akan senantiasa berupaya merekatkan kembali barisan-barisan para relawan maupun masyarakat yang sudah tercerai berai melalui agenda konsolidasi daerah maupun nasional, hingga menjadi persatuan yang kuat serta solid kembali hingga mampu mengakselerasi pembangunan bangsa Indonesia yang sehat, cerdas, berkualitas dan sejahtera, bangkit dari keterpurukan dan kesengsaraannya,” tandasnya.

Hal yang sama disampaikan Koordinator Nasional GRPB, Oscar Pendong, yang juga merupakan Wakil Ketua Umum (Waketum) Manguni Indonesia.

“Salah satu maksud dan tujuan diadakannya acara Nataru Kebangsaan ini adalah sebagai momentum konsolidasi dan rekonsilasi dari elemen anak bangsa, selaku pejuang-pejuang di NKRI, untuk menyiapkan solusi dari setiap permasalahan-permasalahan yang ada maupun yang terjadi saat ini di Indonesia. Agar kiranya menjadikan momen kebahagian ini untuk bersatu padu memajukan bangsa dan negara Indonesia,” kata Paendong.

“Dan melalui momen pelaksanaan Nataru Kebangsaan 2020-2021 ini kita menyepakati maupun mencetuskan bahwa dalam setiap acara-acara keagamaan menjadi salah satu cara maupun alat untuk menciptakan kerukunan dan perdamaian, bukan sebagai alat untuk memerangi sesama bangsa Indonesia,” ungkap Pendong.

Pesan khusus dari penyelenggaraan Nataru Kebangsaan ini adalah mengajak dan menghimpun segenap anak bangsa, dengan seluruh perbedaannya yang merupakan anugerah Tuhan kepada bangsa Indonesia, agar bisa bersatu erat kembali, terkonversikan menjadi kekuatan penuh menuju bangsa Indonesia yang maju, berkualitas dalam harmoni kedamaian di ibu pertiwi, NKRI.

Acara Nataru Kebangsaan diakhiri dengan doa penutup oleh Noval serta selanjutnya masuk ke sesi hiburan dengan makan malam bersama.

Dengan terlaksananya kegiatan tersebut, Ketua Panitia Nataru Kebangsaan GRPB, Nikolas Kosigin, yang juga selaku Ketum Organisasi 2PUI dan Ketua Bidang Ekonomi di Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Barikade 98, menyampaikan ucapan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas dapat terlaksana dengan baik agenda Nataru Kebangsaan GRPB 2020-2021 pada hari itu. (Tim MX)



Sponsors

Sponsors