Gerakan Pulang Kampung: Aksi Kolektif Pemuda Adat Melawan Kepunahan dan Krisis Iklim


Sentani, MX
"Gerakan Pulang Kampung" jadi salah satu topik dalam sarasehan pada Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI. Sarasehan ini dilaksanakan di Kampung Hobong, Kabupaten Jayapura, Papua, Selasa (25/10).
 
Kegiatan ini dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai komunitas adat di wilayah Nusantara, termasuk beberapa anggota Dewan Nasional Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN), beberapa pengurus Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN), serta sejumlah fasilitator. Tampak hadir juga, beberapa tamu mancanegara.
 
Sarasehan dengan tema "Gerakan Pulang Kampung: Aksi Kolektif Pemuda Adat Melawan Kepunahan dan Krisis Iklim" ini membahas bagaimana gerakan para pemuda serta alasan pemuda untuk pulang kampung.
 
"Gerakan pulang kampung ini diprakarsai oleh pemuda adat Nusantara, tentang bagaimana mereka yang di rantau pulang ke kampung masing-masing," ujar Venedio Nala, Ketua Dewan Pemuda Adat Nusantara.
 
Walaupun bicara pemuda, banyak juga para orang tua yang hadir dan mengemukakan pendapat mereka.
 
"Walaupun kegiatan ini ditujukan untuk para pemuda, bukan berarti orang tua tidak bisa ikut kegiatan ini. Karena tanggapan serta saran orang tua juga penting bagi para pemuda," jelas Michelin Sallata, Ketua Umum BPAN. 
 
Sallata juga menjelaskan betapa pentingnya semangat para pemuda untuk pelestarian wilayah adat masing-masing.
 
"Semangat para pemuda sangat penting, karena sekarang kita sudah semakin menikmati perkembangan teknologi. Jadi semangat para pemuda untuk melestarikan dan mengurus wilayah adat masing-masing sangatlah penting, khususnya bagi mereka yang di rantau," jelasnya. (Eka Egeten)
 



Sponsors

Sponsors