K3 Jayapura Sambut Rombongan KMAN VI Asal Sulut, Benhur Mano: Ini Bentuk Kekeluargaan


Jayapura, MX
Kerukunan Keluarga Kawanua (K3) yang berada di Tanah Tabi, Jayapura, Kamis (27/10), menjamu rombongan Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI asal Sulawesi Utara (Sulut). Kehangatan pun tercipta. 
 
Tonaas Umbanua Wangko, Dr. Drs. Benhur Tomi Mano, M.M., mengatakan jamuan makan malam yang diselenggarakan K3 Jayapura untuk menyambut hangat rombongan  KMAN VI asal Sulut. Ia menambahkan, masyarakat Tanah Tabi mempunyai hubungan secara historis dan batin dengan masyarakat asal Sulut.
 
"Papua ini dibuka dengan Injil dan banyak sekali orang Manado, Sanger datang untuk memberitakan Injil di Tanah Tabi. Ikatan batin ini yang mendasari dan mengikat hati saya dengan orang Kawanua yang merantau di kota Jayapura. Dasar kebersamaan yang saya lihat karena iman percaya kita sama yang satu," kata Benhur Mano yang juga pernah memimpin sebagai Wali Kota Jayapura dua periode.
 
Ia pun menegaskan komitmennya terhadap Kawanua asal Sulut yang merantau di Jayapura. Dirinya sebagai anak adat di Portumbai, dari keturunan darah biru, wajib melindungi dan menjaga. 
 
"Kalau saya sakit mereka sakit, kalau saya sehat mereka sehat. Dengan ikatan batin itu, didasari dengan  kebersamaan, komitmen yang tinggi bersama orang-orang Kawanua yang ada di kota Jayapura, sehingga mereka membentuk  organisasi kemanusiaan K3 Jayapura," ujarnya.
 
"Kalau ada yang sakit, kita pergi liat mereka. Kalau ada yang meninggal kita melihat mereka, berikan kekuatan, kalau ada yang terjadi musibah kita datang menolong mereka," sambungnya.
 
Dengan ikatan batin sangat dekat dengan orang-orang Kawanua, ada sekitar 85 tungku yang ada di kota Jayapura. Dengan persaudaraan itu, maka K3 mengangkatnya menjadi Tonaas Umbanua Wangko.
 
"Saya sudah dua periode menjadi wali kota Jayapura. Karena saya menjaga mereka, melindungi mereka, maka mereka mengangkat saya sebagai tua-tua adat, sebagai Tonaas Umbanua Wangko untuk orang-orang Kawanua yang ada di kota Jayapura," terangnya.
 
Ia mengatakan, komitmen bersama dibentuk dengan membangun rumah Wale Wangko.
 
"Rumah ini sudah selesai dan dibangun dua lantai. Telah diresmikan ketika saya menjadi wali kota Jayapura periode yang lalu. Ke depannya akan membuat syukuran masuk rumah baru di tanggal 6 November nanti," katanya.
 
Dibeberkan, K3 juga membantu pemerintah Jayapura dalam hal keberhasilan, tertib administrasi kependudukan dan ini menjadi contoh kepada paguyuban lainnya. 
 
"Saya melihat, persatuan dan kesatuan sangat kompak di kota Jayapura. Bagaimana kota ini meraih Adipura selama 8 kali berturut-turut dengan istilah mereka, Mari jo kita dusu Adipura, itu terwujud," ujarnya.
 
Ditambahkannya, Kawanua rantau yang ada di Papua banyak berprofesi sebagai guru, dosen, ASN dan tidak mengambil hak sulung anak Papua.
 
"Jadi mereka membangun tanah Papua ke depan. Mereka tidak mengambil hak-hak kesulungan anak Papua secara umum dan anak Tabi secara khusus," katanya.
 
Menurutnya, Kawanua yang datang sebagai pendeta dan guru, mengabdi untuk mencerdaskan masyarakat.
 
"Moto mereka menjadi berkat orang lain, seperti pemahaman Sam Ratulangi Si Tou Timou Tumou Tou. Itu mereka pakai dan menjadi dampak dan diterima baik di kota Jayapura. Mereka juga sudah beranak cucu, atau ada istilah keturunan Papua Manado. Menjaga kedamaian, persatuan, kesatuan dan keragaman suku," tandasnya. (Eka Egeten)



Sponsors

Sponsors