Foto: Suasana pasca peristiwa, tampak fortuner putih yang terlibat Lakalantas. (Foto Hendra Mokorowu)
Iring-iringan Polisi Terlibat Lakalantas Tomohon, Satu Pemotor Jadi Korban
Tomohon, MX
Kendaraan roda empat jenis Toyota Fortuner warna putih dengan plat dinas kepolisian nomor 3 - XV, bertabrakan dengan seorang pemotor. Peristiwa kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) ini terjadi pada Sabtu (15/3), sekitar pukul 06.30 Wita. Tempat kejadian perkara (TKP) berada di ruas jalan raya Tomohon, perbatasan kelurahan Lansot dan Tumatangtang.
Terpantau manadoxoress.com, fortuner putih tersebut merupakan bagian iring-iringan kendaraan yang diduga rombongan dari Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara (Sulut) dan dikawal mobil patroli pengawalan (Patwal), datang dari arah pusat kota Tomohon. Sebaliknya, sepeda motor datang dari arah berlawanan. Adapun, di sekitar TKP sedang ada giat keagamaan, yaitu pembukaan kegiatan Hari-hari Raya Gerejawi (H2RG) Jemaat GMIM Getsemani Lansot.
Fano Lala, Anggota Panji Yosua GMIM Getsemani Lansot menuturkan, saat dia bertugas pengamanan di jalan raya bagian utara, dirinya sempat memberi isyarat kepada rombongan agar perlahan-lahan lantaran ada kegiatan H2RG. "Torag so kase kode spaya plang-plang. Patwal maso, langsung bunyi sirene, tapi laju kendaraan rombongan tetap kencang meski sedang ada kegiatan jalan sehat H2RG. Torang Panji Yosua yang ba jaga di bagian utara takage dengar info di bagian selatan so terjadi Lakalantas," ungkap Lala.
Tokoh Agama GMIM Getsemani Lansot, Dolfie Moningka bertutur, rombongan yang diduga dari Polda Sulut itu datang dari arah Manado menuju Ratatotok. Ketika melewati depan gereja GMIM Getsemani Lansot, sudah diwanti-wanti petugas Panji Yosua supaya jalan pelan. Sebab, banyak anggota jemaat di jalan.
"Tapi mereka (iring-iringan, red) tidak peduli dan terus jalan cepat menerobos masa jemaat yang sedang jalan sehat. Ketika di perbatasan Lansot - Tumatangtang, terjadilah peristiwa Lakalantas saat mereka menabrak seorang pemuda pengendara sepeda motor," sebut Moningka.
Chandra Pande, anggota Panji Yosua sedang menjaga arus di jalan raya bagian selatan yang menjadi saksi mata kejadian menyebutkan, rombongan saat melewati lokasi kegiatan H2RG, masih dengan kecepatan kira-kira 50 kilometer per jam. Hanya berselang beberapa detik usai rombongan melewati penjagaan, terdengar suara benturan keras dua kali.
Menurutnya, pemotor kemungkinan menyenggol bagian belakang sigra hitam yang sedang berhenti dan terpental ke arah rombongan iring-iringan kendaraan kepolisian. Selanjutnya terjadi tabrakan dengan mobil polisi fortuner putih. "Seketika kami langsung melihat kejadian kecelakaan itu. Terlihat, pemotor sudah terkapar sambil kakinya terganjal di roda depan mobil fortuner putih," urai Pande.
Berselang beberapa menit, Kepala Bagian Ops Polres Tomohon, AKP Coustantein Samuri langsung ke TKP. Kepada manadoxpress.com ia mengatakan, berdasarkan informasi masyarakat, iring-iringan itu merupakan rombongan polisi yang akan menuju ke Ratatotok, kabupaten Minahasa Tenggara.
"Proses hukum atas kasus Lakalantas ini pasti berlanjut. Yang pasti, kami akan mengadakan pemeriksaan, iring-iringannya seperti apa. Yang tabrak, mobilnya mana dan drivernya siapa. Jadi anggota kami sudah mulai kumpul bahan keterangan," ujar Samuri.
Diketahui, pemotor yang menjadi korban Lakalantas tersebut mengalami luka-luka dan langsung dilarikan ke rumah sakit oleh anggota polisi. Hingga berita ini diturunkan, kondisi pemotor sedang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Anugerah Tomohon. (hendra mokorowu)



































